PBB Tunjuk Sigrid Kagg Sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan Gaza

PBB Tunjuk Sigrid Kagg Sebagai Koordinator Bantuan Kemanusiaan Gaza

Potret Sigrid Kaag--European Commission

RADAR JABAR - Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengumumkan pada hari Selasa bahwa Sigrid Kaag telah ditunjuk sebagai koordinator kemanusiaan untuk Gaza. Hal tersebut menyusul pengesahan resolusi bantuan Gaza oleh Dewan Keamanan PBB.

“Dengan peran ini, dia akan memfasilitasi, mengoordinasikan, memantau, dan mengecek pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza,” dalam sebuah pernyataan dari PBB.

Menjabat sebagai Menteri Keuangan Belanda saat ini, Kaag akan mengembangkan mekanisme PBB untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang melibatkan negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik.

BACA JUGA:Hamas Tolak Gencatan Senjata Sementara, Targetkan Akhiri Serangan Israel di Jalur Gaza

Diperkirakan Kaag, yang merupakan seorang diplomat senior PBB, akan memulai tugasnya pada tanggal 8 Januari, menurut pernyataan tersebut.

Penunjukan ini merupakan bagian dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi minggu lalu, yang bertujuan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terisolasi tersebut.

Resolusi yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB pada Jumat lalu menyerukan tindakan darurat dari semua pihak untuk membuka akses kemanusiaan yang lebih luas, aman, dan bebas hambatan ke Gaza, di tengah serangan yang sedang berlangsung oleh Israel di wilayah itu.

BACA JUGA:Iran Tolak Tuduhan Serang Tanker Jepang di Samudra Hindia

Resolusi tersebut menuntut agar para pihak yang terlibat dalam konflik mengizinkan dan membuka semua rute menuju dan di sepanjang Jalur Gaza, termasuk pintu-pintu perbatasan, untuk memastikan distribusi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang membutuhkannya. Sejak 7 Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan setidaknya 20.915 orang, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan parah di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi karena krisis makanan, air bersih, dan kekurangan obat-obatan.

Israel telah berkomitmen untuk menghancurkan Hamas dan memastikan pembebasan semua warganya yang ditahan oleh kelompok Palestina tersebut selama serangan di bulan Oktober.

Sumber: antara