Profil Bos Alexis Alex Tirta yang Terjerat Kasus Pemerasan Ketua KPK, Punya Sepak Terjang Bisnis Kotroversial
Profil dan Sepak Terjang Bisnis Bos Alexis Alex Tirta, Ketua PBSI yang terjerat kasus pemerasan-Ist-
Ia aktif dalam kepengurusan pusat PBSI selama periode 2016-2020, menjabat sebagai Ketua Harian di bawah pimpinan Wiranto.
Setelah berakhirnya satu periode, PBSI kini memiliki seorang pemimpin baru, yaitu Agung Firman Sampurna, yang menjabat sebagai Ketua Umum PBSI dari sekitar tahun 2020 hingga 2024.
Meskipun ada pergantian kepemimpinan utama, Alex Tirta tetap dipilih kembali sebagai Wakil Ketua Umum I yang bertanggung jawab atas bidang pembinaan prestasi, pelatnas, dan pengembangan prestasi serta sains olahraga.
Seorang Pengusaha Besar di Ibu Kota
Selain perannya dalam PBSI, Alex Tirta juga dikenal sebagai seorang pengusaha. Ia sebelumnya terlibat dalam kepemimpinan Alexis Group dan telah memiliki beberapa hotel, tempat pijat, serta tempat hiburan malam di Jakarta.
Sejak Hotel Alexis ditutup pada tahun 2017, Alex memiliki berbagai usaha lain seperti Colosseum, 1001 Hotel, Emperium, Play Club, Tease Club, Zen, dan Club 36, yang semuanya tergabung dalam perusahaan yang didirikannya, yaitu PT Grand Ancol Hotel.
Alex Tirta telah beberapa kali terlibat dengan pihak kepolisian terkait masalah perizinan tempat hiburan malam dan gugatan dari para produser terkait royalti lagu di tempat karaoke yang dimilikinya.
Seiring dengan reputasinya, Alexis Hotel dikenal dengan tiga tokoh pada zamannya, yaitu Alex Tirta, Rudi Widjaja, dan Ahmad Fahmi.
Sebelum munculnya nama Alexis Group, Malio Group melalui Stadium Club memimpin industri hiburan malam di Jakarta dan bahkan meraih predikat sebagai klub malam terbaik pada puncak kejayaannya pada pertengahan tahun 2014.
BACA JUGA:Ketua KPK Firli Bahuri Minta Jadwal Pemeriksaan Dirinya Ditunda, Ingin Amankan Aset?
Namun, setelah penutupan Alexis oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat itu, dominasi di dunia malam Jakarta beralih ke tangan pesaingnya, yaitu Alexis Group.
Melalui Alexis Hotel, Alexis Group menjadi penguasa baru dalam industri hiburan malam di Jakarta, bahkan mendapat pengakuan internasional.
Namun, popularitas Hotel Alexis meredup setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 27 Oktober 2017 menolak memperpanjang izin usaha Hotel Alexis dan Griya Pijat Alexis yang diajukan oleh PT Grand Ancol Hotel, perusahaan yang mengelola Alexis Group.
Dengan kata lain, Pemprov DKI Jakarta secara efektif menutup Hotel Alexis dengan tidak memperpanjang izin usahanya.
Pada tahun 2017, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumumkan nasib Alexis Hotel dan Griya Pijat di Jakarta Utara yang sebelumnya menjadi topik hangat selama kampanye Pilkada di ibukota.
Sumber: