Siswa SDN Cipanas Cisarua KBB Sulap Barang Bekas Jadi Karya Indah: Ada Celengan Hingga Tempat Tisu

Siswa SDN Cipanas Cisarua KBB Sulap Barang Bekas Jadi Karya Indah: Ada Celengan Hingga Tempat Tisu

Siswa SDN Cipanas Cisarua KBB Sulap Barang Bekas Jadi Karya Indah: Ada Celengan Hingga Tempat Tisu --

RADAR JABAR - Kreativitas ditunjukkan oleh siswa SDN 1 dan 2 Cipanas, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Para siswa di sekolah tersebut menyulap barang bekas menjadi kerajinan yang indah dengan tujuan untuk mengurangi sampah dengan memanfaatkan sisa-sisa kemasan.

Kepala Sekolah SDN Cipanas, Wina Romdhani, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh para siswa patut diapresiasi semua pihak.

Ia menyebut, salah satu kreativitas siswa adalah membuat sampul buku tulis yang mendorong mereka dengan bangga memperlihatkan koleksi buku tulisnya.

"Bagaimana tidak, sampul buku siswa-siswi kelas 1 sangat berbeda. Tidak ada sampul buku dengan sampul produk percetakan," ungkap Wina saat dikonfirmasi Radar Jabar di ruangannya, Rabu, 6 Agustus 2025.

 

BACA JUGA:Konferensi PGRI KBB 2025: Menguatkan Peran Guru untuk Menyiapkan Indonesia Emas

 

Sejumlah bahan yang digunakan oleh para siswa tersebut, paparnya, adalah sampul-sampul bekas kemasan, bungkus plastik bekas jajanan, bekas sabun, bekas popok, bekas bungkus paket, bekas koran, serta bekas majalah. 

Selain itu juga, ada sampul buku yang dipenuhi gambar karya siswa dari bekas kalender, di mana sebelumnya bungkus itu dibersihkan dan dirapikan sehingga menjadi karya yang indah.

"Di dalam kelas dipenuhi hiasan yang hampir semuanya dari barang bekas. Ada juga koleksi tote bag yang terbuat dari bekas kain sisa karpet yang digunakan untuk menyimpan keperluan belajar siswa," terangnya.

Ia menambahkan, ada juga kerajinan pembuatan tempat tisu dari bekas baligo, bahkan lemari pun terbuat dari bekas-bekas kayu sisa.

"Ada tempat sampah dari bekas galon, pot bunga dari bekas galon, celengan dan tempat pensil yang terbuat dari bekas kaleng," sambungnya.

Sejumlah kerajinan lain, tambah Wina, dapat dilihat di pojok galeri karya yang dasarnya terbuat dari bekas baligo sementara piguranya dari bekas kardus.

Sumber: