Konferensi PGRI KBB 2025: Menguatkan Peran Guru untuk Menyiapkan Indonesia Emas

--
RADAR JABAR - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) sukses menyelenggarakan Konferensi Kabupaten pada tanggal 10 hingga 11 Juni 2025.
Acara ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah organisasi profesi guru di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi dunia Pendidikan juga momentum untuk menyiapkan Generasi emas Indonesia.
Konferensi yang digelar di Gedung PGRI ini, dihadiri oleh ratusan perwakilan guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK. Selain itu, turur hadir para pengurus cabang dan ranting PGRI se-Kabupaten Bandung Barat.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua PGRI Propinsi Jawa Barat, Sekda Kabupaten Bandung Barat, Dewan Pendidikan Bandung Barat, Forkopimda, dan para tamu undangan lainnya.
Dengan Mengangkat tema “Melalui Amanah, Transformasi PGRI menuju Indonesia Emas”, konferensi ini menyoroti urgensi adaptasi dunia pendidikan terhadap transformasi organisasi dalam menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.
Sebagai salah satu organisasi profesi guru tertua dan terbesar di Indonesia, PGRI memiliki peran strategis dalam memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru, meningkatkan kompetensi tenaga pendidik, serta menjaga martabat profesi.
BACA JUGA:Momen HJB, Bupati Bogor Gratiskan PBB di Bawah Rp 100 Ribu
BACA JUGA:Kabogorfest Target Dua Juta Pengunjung, Bupati Bogor Ungkap Hal Ini
Sejak didirikan pada tahun 1945, PGRI terus berkembang menjadi wadah perjuangan kolektif para guru dalam merespons berbagai tantangan zaman, termasuk men-transformasi dirinya agar siap akan gelombang digitalisasi pendidikan yang kini semakin mendesak untuk direspons secara serius.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan perubahan pola pembelajaran, PGRI dituntut untuk menjadi motor penggerak dalam mendorong transformasi para guru agar menjadi lebih kompeten, professional, dan tidak abai akan perubahan yang terjadi disekelilingnya.
Tidak hanya sekadar menguasai teknologi, namun juga menggunakannya secara pedagogis untuk menciptakan proses belajar mengajar yang lebih bermakna, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam sesi diskusi dan pleno, sejumlah isu krusial menjadi sorotan, di antaranya masih rendahnya literasi digital sebagian guru, kebutuhan pelatihan berkelanjutan, serta pentingnya kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif.
Digitalisasi pendidikan yang semakin cepat menuntut guru untuk tidak hanya adaptif terhadap teknologi, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam memfasilitasi pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis kompetensi.
Oleh karena itu, PGRI Kabupaten Bandung Barat menegaskan komitmennya untuk memperluas program peningkatan kapasitas guru di bidang teknologi pendidikan, serta memperkuat advokasi kebijakan yang mendukung transformasi guru dalam menyiapkan Indonesia Emas di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bandung Barat.
Sumber: