Palestina Minta Liga Arab Gelar Sidang Darurat Terkait Kekejaman Israel di Gaza
Palestina Ajukan Permintaan Sidang Darurat ke Liga Arab--Antaranews.com
RADAR JABAR - Pada Jumat (29/11), Palestina menyerukan Liga Arab untuk segera menggelar pertemuan darurat guna membahas eskalasi kekerasan yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, khususnya di wilayah utara. Permohonan ini disampaikan oleh Kepresidenan Palestina sebagai respons atas meningkatnya jumlah korban jiwa akibat serangan tentara Israel.
Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, serangan Israel di Gaza Utara telah menyebabkan hampir 100 warga Palestina kehilangan nyawa. Dari jumlah tersebut, 75 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara yang menghantam dua rumah di Beit Lahia. Situasi ini mendorong Palestina untuk meminta langkah konkret dari Liga Arab.
Melalui pernyataan yang dirilis oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa, Kepresidenan Palestina mendesak Liga Arab untuk "mengadakan pertemuan darurat di tingkat Menteri Luar Negeri."
Pertemuan ini diharapkan dapat membahas tindakan Israel yang dianggap sebagai agresi genosida, pengusiran paksa, dan penggunaan kelaparan sebagai alat perang yang menyasar rakyat Palestina di Jalur Gaza.
BACA JUGA:Netanyahu Isyaratkan Israel Bisa Serang Kembali Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
BACA JUGA:Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di London Tuntut Embargo Senjata ke Israel
Pernyataan tersebut juga menyoroti kebijakan Israel yang dinilai bertujuan memisahkan wilayah Gaza Utara dari bagian lainnya. Dengan menggunakan kelaparan sebagai strategi perang, Israel disebut berupaya memaksa warga Palestina meninggalkan tanah dan rumah mereka.
Secara terpisah, kelompok perjuangan Palestina, Hamas, menyatakan bahwa tindakan pembantaian terbaru yang dilakukan oleh Israel terhadap dua keluarga di Gaza Utara merupakan bagian dari strategi genosida yang dilakukan oleh Israel di kawasan tersebut.
Dalam pernyataannya, Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan blokade yang diberlakukan Israel atas Gaza Utara.
Mereka juga meminta agar bantuan kemanusiaan dan tim medis diberikan akses ke wilayah tersebut untuk menyelamatkan warga yang menjadi korban dari kampanye genosida sistematis oleh penjajahan Israel.
BACA JUGA:Claudia Sheinbaum dan Donald Trump Bahas Kerja Sama Migrasi dan Tarif Perdagangan
BACA JUGA:UNIFIL Tegaskan Komitmen Awasi Gencatan Senjata Israel-Hizbullah
Laporan dari pertahanan sipil Gaza menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 24 jam terakhir, setidaknya 100 warga Palestina tewas akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel di Gaza Utara. Dalam pernyataan resminya, juru bicara pertahanan sipil, Mahmoud Basal, mengungkapkan bahwa 75 orang tewas dalam serangan udara yang menghancurkan dua rumah milik keluarga Ahmad dan Al-Baba di Beit Lahia. Sementara itu, korban lainnya menjadi sasaran serangan di Jabalia dan wilayah lain di Gaza Utara.
Sejak bulan lalu, Israel telah melancarkan operasi darat berskala besar di Gaza Utara dengan alasan untuk mencegah kebangkitan kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Namun, warga Palestina menuduh bahwa tujuan sebenarnya dari operasi ini adalah untuk menguasai wilayah Gaza Utara dan memaksa penduduk setempat meninggalkan rumah mereka.
Sumber: