Komet Setan Akan Muncul Saat Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024

Komet Setan Akan Muncul Saat Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024

Komet Setan Akan Muncul Saat Gerhana Matahari Total Jelang Lebaran Nanti-Edited/Unsplash-

RADAR JABAR - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan bahwa beberapa bagian di Bumi akan mengalami gerhana Matahari total pada hari Senin 8 April 2024, jelang lebaran nanti.

Gerhana Matahari ini akan dimulai dari Samudera Pasifik Selatan dan jika kondisi cuaca memungkinkan, gerhana tersebut akan melintasi beberapa daerah di benua Amerika.

Menurut laporan dari Live Science, daerah yang dilalui oleh gerhana Matahari total akan mengalami periode gelap singkat, berkisar dari beberapa detik hingga beberapa menit.

Hal ini disebabkan oleh peristiwa gerhana Matahari yang terjadi saat Bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari, menciptakan bayangan yang dikenal sebagai umbra.

BACA JUGA:Akan Terjadi Gerhana Bulan dan Matahari Pada Bulan Ramadhan 2024 Ini! Apakah Indonesia Termasuk?

Selain itu, karena diameter dan jarak Bulan dari Bumi yang cukup besar, Bulan dapat menutupi sebagian besar cakram Matahari, menyebabkan beberapa wilayah di Bumi mengalami kegelapan atau terlihat seperti malam hari.

Meskipun demikian, para ilmuwan memperkirakan bahwa pada gerhana Matahari total tanggal 8 April mendatang, akan terjadi aktivitas besar dari Matahari.

Munculnya Komet Setan

Sebuah komet langka dan besar yang dikenal sebagai 'Komet Setan' akan melintasi Bumi untuk pertama kalinya dalam 71 tahun dan ada kemungkinan dapat terlihat selama periode Gerhana Matahari Total pada 8 April.

Secara resmi, komet ini dikenal dengan nama komet 12P/Pons-Brooks, dan merupakan komet tipe cryovolcano, yang memiliki gunung berapi yang melelehkan material seperti air, amonia, dan hidrokarbon.

BACA JUGA:Pengamatan Gerhana Matahari di Observatorium Bosscha Lembang

Komet ini diberi julukan 'Komet Setan' karena memiliki dua formasi yang menyerupai 'tanduk' yang terbentuk dari es dan gas serta mengalami ledakan secara berkala. Komet ini terdiri dari campuran debu, gas beku, es, dan batuan yang terikat bersama sejak pembentukan tata surya.

"Menuju perihelion (jarak terdekat dengan Matahari di jalur orbit benda langit) berikutnya pada 21 April, Komet 12P/Pons-Brooks semakin terang," demikian pernyataan lembaga antariksa AS NASA pada keterangan foto komet yang diambil pada 16 Februari.

"Perjalanan perihelion Komet 12P pada tanggal 21 April ini akan terjadi dua minggu setelah Gerhana Matahari Total pada 8 April, menempatkan komet tersebut di langit Bumi bersamaan dengan Gerhana Matahari Total," kata badan tersebut.

Ketika gerhana terjadi, sinar Matahari akan tiba-tiba 'lenyap', membuat para pengamat langit memiliki kesempatan untuk melihat langit yang gelap dan luas.

Sumber: