Ledakan Cybertruck di Las Vegas Tidak Dikaitkan dengan ISIS, Penyelidikan Tetap Berlanjut
Rekaman CCTV ledakan Tesla Cybertruck di dekat Trump International Hotel, Las Vegas-oscarwriter1959-X
RADAR JABAR - Departemen Kepolisian Las Vegas (LVPD) menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti yang mengaitkan ledakan sebuah Tesla Cybertruck di dekat Trump International Hotel dengan kelompok teroris Negara Islam (ISIS). Pernyataan ini disampaikan oleh Sheriff Kevin McMahil pada Kamis (2/1).
Meski demikian, badan intelijen AS tengah menyelidiki kemungkinan hubungan antara insiden di Las Vegas dan serangan teroris lainnya yang terjadi di New Orleans. Presiden AS Joe Biden sebelumnya pada hari yang sama menyampaikan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk mengidentifikasi potensi keterkaitan antar kejadian tersebut.
“Kami benar-benar sedang menyelidiki kemungkinan keterkaitan dengan apa yang terjadi di New Orleans serta serangan lain yang terjadi di berbagai belahan dunia. Kami belum mengesampingkan apapun... Namun, kami tidak memiliki indikasi (hubungan dengan ISIS) di sini di Las Vegas," jelas McMahil.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ditemukan simbol atau bendera ISIS di lokasi kejadian, berbeda dengan yang terungkap di New Orleans, Saat ditanya mengenai potensi keterkaitan antara insiden di Las Vegas dan New Orleans, termasuk hubungannya dengan kelompok teroris tersebut.
BACA JUGA:Malaysia Kembali Pimpin ASEAN 2025, Catatkan Kepemimpinan Kelima Sejak 1967
BACA JUGA:Hasil Penggerebekan Terbesar FBI: 150 Bom Disita di Virginia
"Tidak ada bendera ISIS seperti yang kami temukan di New Orleans,” katanya.
Dalam penyelidikan awal, polisi menemukan tangki bensin dan mortir kembang api besar di bagian belakang kendaraan yang meledak. Ledakan tersebut terjadi pada Rabu malam, menyebabkan satu orang tewas dan tujuh lainnya terluka. LVPD memastikan penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung.
Sementara itu, serangan di New Orleans pada Rabu dini hari melibatkan seorang pengemudi yang menabrakkan truknya ke kerumunan perayaan Tahun Baru di Bourbon Street, lalu menembaki massa.
Pelaku, Shamsud-Din Jabbar, seorang warga negara AS asal Texas, berhasil dilumpuhkan oleh polisi. FBI melaporkan bahwa 15 orang tewas dan 35 lainnya terluka dalam serangan tersebut, termasuk dua petugas polisi.
FBI juga menemukan simbol-simbol terkait ISIS di kendaraan pelaku dan memastikan bahwa tersangka sempat mengunggah video yang terinspirasi ISIS beberapa jam sebelum kejadian. Presiden Biden mengonfirmasi temuan tersebut sebagai bagian dari penyelidikan lanjutan terhadap serangan tersebut.
Sumber: antara