Mengenal Perbedaan Yahudi, Yudaisme, Israel, dan Zionis

Mengenal Perbedaan Yahudi, Yudaisme, Israel, dan Zionis

Perbedaan Yahudi, Yudaisme, Israel, dan Zionis-Pixabay/Hurk-

Nama "Israel" sendiri dalam bahasa Ibrani secara harfiah memiliki arti "berjuang dengan Tuhan," dan diberikan kepada Yakub Bin Ishak Bin Abraham karena dia bergulat dengan seorang malaikat untuk mendapatkan berkat dari Tuhan.

Bangsa Israel adalah suku bangsa keturunan dari Bapak Yakub, dan bangsa ini memiliki akar keturunan dari 12 putra Bapak Yakub yang disebut sebagai 12 suku Israel. Nama-nama suku ini adalah suku Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Naftali, Gad, Aser, Zebulon, Yusuf, dan Benjamin.

Sementara itu, terminologi Israel pada era modern merujuk pada sebuah negara yang dibentuk pada tanggal 14 Mei 1948. Pembentukan negara Israel melibatkan banyak pertumpahan darah di tanah tradisional Palestina.

Negara Israel modern tidak sepenuhnya sama dengan terminologi bangsa Israel dalam konteks keimanan dan religiusitas, seperti pada uraian terminologi Israel di atas.

Ini karena negara Israel saat ini terdiri dari berbagai etnis yang mendiami wilayah tersebut, termasuk Yahudi, Arab, Asia, Yunani, Eropa, dan etnis lainnya.

Kesalahpahaman akibat ketidakpahaman ini kemudian menimbulkan sejumlah stigma, persepsi buruk, dan penilaian yang tidak akurat atas ketiganya.

Sebagai contoh, kesalahpahaman pertama adalah menganggap bahwa penduduk Israel semuanya adalah bangsa Yahudi, padahal faktanya, sebagian besar penduduk Israel adalah orang Yahudi (sekitar 73%), tetapi juga terdiri dari beberapa suku lain, seperti Arab (21%) dan suku-suku lainnya.

Kesalahpahaman berikutnya adalah menganggap bahwa Yudaisme atau agama Yahudi adalah satu-satunya agama di Israel.

Kekeliruan ini muncul karena asumsi yang keliru bahwa semua warga Israel adalah Yahudi, sedangkan faktanya, karena suku bangsa Israel sangat beragam, maka beragam pula agama yang dianut oleh penduduknya.

Banyak orang juga keliru menilai bahwa semua orang Yahudi memeluk agama Yahudi (Yudaisme), padahal kenyataannya, seperti suku bangsa lain di dunia, orang Yahudi juga sangat beragam dalam mengekspresikan keagamaan dan spiritualitas.

BACA JUGA:Jurnalis Yahudi Menyusup ke Kota Mekkah dan Selfie Bukit Arafah Tuai Kecaman

Tidak semua orang Yahudi adalah beragama atau memeluk Yudaisme; ada yang memeluk agama Kristen, Islam, atau bahkan tidak beragama.

Beberapa juga mengikuti pandangan sekularisme, agnostisisme, atau saintologi. Sebagian orang Yahudi memilih beragama Kristen dari berbagai denominasi, bahkan ada yang memeluk agama Islam, dikenal dengan sebutan "Yahudi untuk Allah," dan membaca Alquran dalam bahasa Ibrani.

Zionis

Kekeliruan selanjutnya adalah menganggap bahwa semua umat Yahudi mendukung zionisme. Dengan kata lain, bahwa semua Yahudi adalah Zionis.

Zionisme adalah sebuah gerakan nasionalis politik yang digerakkan oleh sejumlah tokoh Yahudi yang mendukung gagasan pendirian kembali kawasan atau negara khusus untuk masyarakat Yahudi di tanah Israel, yaitu Palestina. Sedangkan, orang yang menganut Zionisme disebut Zionis.

Sumber: