Tragedi Jeju Air: Hanya 2 Orang Selamat dari 181 Penumpang, 179 Korban Meninggal
Tragedi Jeju Air tewaskan 179 korban meninggal.--Foto: Antara
Penyebab pasti kecelakaan ini belum dapat dipastikan, namun investigasi awal mengungkapkan beberapa dugaan utama. Kerusakan pada roda pendaratan pesawat diduga menjadi penyebab utama, yang kemungkinan disebabkan oleh tabrakan dengan burung saat pendaratan.
Menara kontrol Bandara Muan sebelumnya telah memberikan peringatan kepada pilot mengenai adanya ancaman burung di jalur penerbangan beberapa menit sebelum insiden. Selain itu, cuaca buruk saat pendaratan juga diduga memperburuk situasi, menyebabkan pesawat tergelincir dari landasan pacu dan menabrak pagar pembatas sebelum terbakar.
Saat ini, Komite Keselamatan Transportasi Korea Selatan tengah memeriksa kotak hitam pesawat untuk mengetahui lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi sebelum kecelakaan. Investigasi ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang menghantui keluarga korban dan publik.
Evakuasi para korban menjadi tantangan besar bagi tim penyelamat. Bagian ekor pesawat yang hancur terjebak di bawah reruntuhan, sementara api yang berkobar membuat akses ke lokasi menjadi sulit.
Sebagai langkah tanggap darurat, pihak berwenang mendirikan kamar mayat sementara di Bandara Muan untuk mengidentifikasi jenazah para korban. Mayoritas korban yang ditemukan merupakan warga Korea Selatan berusia antara 40 hingga 60 tahun.
CEO Jeju Air, Kim E-bae, dalam konferensi pers menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada keluarga korban. Ia menjelaskan bahwa pesawat tersebut telah menjalani pemeriksaan rutin sebelum penerbangan dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kerusakan.
Kim juga menegaskan bahwa pihaknya akan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas terkait untuk mendukung proses investigasi serta memberikan bantuan kepada keluarga korban.
Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, memberikan perhatian serius terhadap insiden ini. Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah menetapkan masa berkabung nasional selama tujuh hari. Presiden Choi juga mengunjungi lokasi kecelakaan untuk memantau langsung upaya penyelamatan dan memberikan dukungan kepada tim yang bekerja di lapangan.
Dalam pernyataannya, ia berkomitmen untuk mengerahkan seluruh sumber daya negara untuk membantu keluarga korban dan memastikan langkah-langkah pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.
Sumber: