Zelenskyy Tuduh Rusia Bakar Jenazah Tentara Korea Utara untuk Sembunyikan Keberadaan Mereka

Zelenskyy Tuduh Rusia Bakar Jenazah Tentara Korea Utara untuk Sembunyikan Keberadaan Mereka

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy ketika berbincang dengan Sekretaris Jendral NATO-ZelenskyyUa-X

RADAR JABAR - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, membagikan sebuah video yang diklaim menunjukkan tentara Rusia membakar jenazah tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran melawan Ukraina.

Dalam video yang diunggah di media sosial pada Selasa (17/12), Zelenskyy menuding tindakan tersebut dilakukan untuk menyembunyikan keterlibatan pasukan Korea Utara dalam konflik bersama Rusia.

Video berdurasi 30 detik itu menampilkan rekaman yang menunjukkan mayat terbakar sebagian dengan teks terjemahan bahasa Inggris bertuliskan, "Rusia berusaha menyembunyikan wajah-wajah tentara Korea Utara bahkan setelah kematian."

Video tersebut juga menampilkan cuplikan close-up seorang tentara yang diduga berasal dari Korea Utara, serta seorang tentara berwajah Asia yang terdengar berkata, "Tidak, tidak," ke arah kamera. Di balik rekaman, terdengar suara seseorang yang mengatakan, "Katakan padanya untuk memakai masker. Pakai masker itu."

BACA JUGA:Gempa Dahsyat M7.3 Guncang Vanuatu, Peringatan Tsunami Sempat Dikeluarkan

BACA JUGA:Anggota DPR Filipina Ajukan Resolusi Pengampunan Presiden untuk Mary Jane Veloso

Zelenskyy mengecam Rusia karena menggunakan pasukan Korea Utara dalam perang dan berupaya menyembunyikan keberadaan mereka. Ia menegaskan bahwa Rusia harus bertanggung jawab atas tindakan tidak manusiawi tersebut.

"Rusia tidak hanya mengirimkan pasukan Korea Utara untuk menyerbu posisi Ukraina, tetapi juga berusaha menyembunyikan kehilangan dari orang-orang ini," ujar Zelenskyy.

"Dan sekarang, setelah pertempuran pertama dengan prajurit kami, Rusia berusaha... untuk benar-benar membakar wajah tentara Korea Utara yang tewas dalam pertempuran." tambahnya.

Video ini dirilis di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang semakin eratnya kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara, serta tudingan bahwa pasukan Korea Utara digunakan sebagai "umpan meriam" dalam konflik ini.

BACA JUGA:Kemlu RI Siapkan Evakuasi WNI Tahap Selanjutnya dari Suriah

BACA JUGA:Indonesia Evakuasi 30 WNI dari Suriah di Tengah Konflik

Sebelumnya, intelijen pertahanan Ukraina melaporkan pada Sabtu bahwa sekitar 200 tentara dari unit gabungan Rusia dan Korea Utara tewas dalam pertempuran melawan Ukraina, meskipun mereka tidak merinci jumlah korban di kedua belah pihak.

Pada Senin, seorang pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa Amerika Serikat meyakini Korea Utara telah mengalami kerugian militer yang "signifikan," menandai pertama kalinya Washington secara terbuka mengonfirmasi adanya kematian tentara Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina.*

Sumber: antara