Rusia Ajak Indonesia Bentuk Format Baru Kerja Sama Ekonomi dalam Forum Bisnis 2025

Rusia Ajak Indonesia Bentuk Format Baru Kerja Sama Ekonomi dalam Forum Bisnis 2025

Wakil Pertama Perdana Menteri Rusia Denis Manturov dalam acara Forum Bisnis Rusia-Indonesia di Jakarta, Senin (14/4/2025).--ANTARA/Cindy Frishant

RADAR JABAR - Wakil Pertama Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov, mendorong terjalinnya bentuk kerja sama baru antara Rusia dan Indonesia dalam perhelatan Forum Bisnis Rusia-Indonesia 2025 yang digelar di Jakarta, Senin.

Dalam forum tersebut, Manturov menyatakan kesiapan Rusia untuk mempertimbangkan berbagai usulan menarik dari Indonesia guna membangun kolaborasi dalam format baru yang lebih relevan dengan perkembangan saat ini.

Ia menyampaikan harapan agar forum ini dapat menjadi wadah untuk memperluas kemitraan ekonomi dan hubungan luar negeri antara kedua negara.

“Saya rasa akan menarik … untuk membentuk kerja sama baru, format kerja sama baru dengan mitra Rusia dalam berbagai industri pembangunan,” ujarnya.

BACA JUGA:Menlu China: Mempertahankan Hubungan China-Jepang Penting

BACA JUGA:Israel Lakukan Serangan Darat di Gaza Utara dan Selatan

Menurut Manturov, kerja sama baru tersebut dapat mencakup sektor-sektor fundamental seperti energi dan juga memperkuat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Rusia.

Selain membahas potensi kemitraan di bidang industri dan energi, Manturov juga menyinggung pentingnya diversifikasi metode pembayaran lintas batas guna memperlancar aktivitas perdagangan bilateral.

Ia menyebutkan bahwa selama kunjungannya, akan diadakan dialog antara bank sentral dan kementerian keuangan dari kedua negara.

"Dalam kerangka kunjungan kami, dialog akan diadakan antara bank sentral dan kementerian keuangan,” katanya.

BACA JUGA:Kanada Pertimbangkan Alternatif F-35 di Tengah Ketegangan dengan AS

BACA JUGA:Zelenskyy Bahas Perdamaian dan Kerja Sama Ekonomi dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Ia juga menambahkan bahwa pembicaraan mengenai penggunaan mata uang lokal dalam transaksi antarnegara sebenarnya telah dimulai sejak 2014.

Lebih lanjut, Manturov menyinggung tren global terkait penggunaan mata uang digital dan langkah-langkah negara seperti Amerika Serikat yang mulai mempertimbangkan cadangan dalam bentuk digital.

 

Oleh karena itu, ia mendorong negara-negara termasuk Indonesia untuk mulai membuka diri terhadap berbagai opsi sistem pembayaran yang memudahkan kegiatan bisnis internasional.

Sumber: antara