BPBD Cianjur Sarankan Relokasi 161 Rumah Akibat Pergerakan Tanah di Desa Waringinsari
Rumah warga di Desa Waringsari, Kecamatan Takokak, Cianjur, Jawa Barat, dalam kondisi miring nyaris ambruk akibat pergerakan tanah yang terus meluas dan bertambah dalam.--ANTARA/Ahmad Fikri
RADAR JABAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merekomendasikan relokasi 161 rumah di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak. Hal ini menyusul pergerakan tanah yang terus meluas dan semakin dalam, sehingga membahayakan permukiman warga.
Koordinator Lapangan Tanggap Darurat (TDB) BPBD Cianjur, Herman, menjelaskan bahwa dalam dua hari terakhir tanpa hujan, warga memanfaatkan waktu untuk kembali ke rumah mereka. Mereka menyelamatkan barang-barang berharga serta membongkar pintu dan jendela untuk mencegah kerusakan jika bangunan tiba-tiba runtuh akibat pergerakan tanah.
"Kalau siang sampai petang warga kembali ke rumah untuk melihat kondisi dan mengamankan barang berharga termasuk membongkar pintu dan jendela agar tidak rusak ketika bangunan rumah tiba-tiba ambruk akibat pergerakan tanah," ujar Herman, Minggu (1/12).
Sebagian besar warga yang rumahnya rusak berat dan sedang kini tinggal sementara di rumah kerabat, terutama rumah panggung, sementara petugas dan relawan terus memantau perkembangan pergerakan tanah. Pendataan menunjukkan bahwa beberapa rumah yang sebelumnya hanya mengalami kerusakan ringan kini berubah menjadi rusak berat.
BACA JUGA:KPU Sukabumi Tidak akan Melakukan Pemungutan Suara Ulang Pilkada 2024
BACA JUGA:Pengemudi Tabrak Lari di Bogor Jadi Tersangka, Positif Narkoba
Dalam sepekan masa tanggap darurat, BPBD mencatat total 161 rumah mengalami kerusakan, dengan 88 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam. Berdasarkan kondisi tersebut, BPBD merekomendasikan relokasi bagi 161 kepala keluarga karena tanah di wilayah itu dianggap tidak lagi layak untuk dihuni.
"Kami terus memperbaiki data selama TDB, di mana kegiatan tersebut menjadi patokan apakah akan diperpanjang atau tidak, serta memastikan masyarakat terlayani mulai dari makan hingga pemeriksaan kesehatannya," ujar Herman.
BPBD juga memastikan kebutuhan warga terdampak, mulai dari makanan hingga layanan kesehatan, tetap terpenuhi selama masa tanggap darurat sambil terus memperbarui data kerusakan untuk menentukan langkah berikutnya.
"Kami sudah laporkan kondisinya ke Pemkab Cianjur melalui BPBD Cianjur dengan harapan selain mendapat bantuan, proses relokasi harus dilakukan karena perkampungan sudah tidak layak huni dan ditakutkan pergerakan tanah akan terus terjadi," ujarnya.*
Sumber: antara