Serangan Israel di Zona Aman Gaza Gunakan Bom AS, Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Serangan Israel di Zona Aman Gaza Gunakan Bom AS, Tewaskan Puluhan Warga Sipil

Pesawat B-1 Lancer AU Amerika Serikat sedang menjatuhkan bom tandan--ANTARA/file (en.wikipedia.org)

RADAR JABAR - Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania yang berbasis di Jenewa melaporkan bahwa tentara Israel menggunakan bom besar buatan Amerika Serikat dalam serangan terhadap zona aman kemanusiaan di Jalur Gaza selatan.

 

Serangan udara ini terjadi pada Selasa (10/9) pagi di sebuah kamp tenda di Khan Younis, yang merupakan daerah al-Mawasi, tempat Israel menetapkan sebagai zona aman bagi warga sipil yang mengungsi.

 

Dalam serangan tersebut, setidaknya 40 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. Rudal yang ditembakkan menyebabkan kawah sedalam sembilan meter di lokasi kejadian, menurut layanan pertahanan sipil Gaza.

 

Pemantau Euro-Mediterania menambahkan bahwa pesawat tempur Israel menjatuhkan tiga bom MK-84 buatan AS seberat 2.000 pon pada kamp tenda saat warga sedang tidur.

BACA JUGA:Harris dan Trump akan Berhadapan pada Debat Pertama di Pennsylvania

BACA JUGA:Bangladesh Alami Peningkatan Kasus DBD dan Perkiraan Kondisi yang Memburuk

Dari beberapa laporan media, terungkap bahwa AS telah mengirimkan lebih dari 14.000 bom MK-84 ke Israel pada tahun 2023 dan 2024. Kelompok HAM tersebut menyatakan bahwa bom tersebut mengubur banyak keluarga yang tinggal di tenda di bawah pasir.

“Bom tersebut menyebabkan lubang sedalam beberapa meter, mengubur sekitar 20 tenda yang berisi keluarga di dalamnya,” ujar kelompok HAM tersebut.

Mereka juga mengecam sikap diam komunitas internasional yang, menurut mereka, mendorong Israel untuk terus melakukan serangan terhadap warga Palestina.

“Keheningan dan pengabaian terhadap pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang, memalukan dan merupakan lampu hijau bagi Israel untuk terus melakukan hal tersebut dengan pendekatan yang jelas terhadap pembunuhan massal dan pemusnahan warga Palestina,” ujarnya.

Sumber: antara