Bangladesh Alami Peningkatan Kasus DBD dan Perkiraan Kondisi yang Memburuk

Bangladesh Alami Peningkatan Kasus DBD dan Perkiraan Kondisi yang Memburuk

Ilustrasi nyamuk penyebab DBD--Freepik

RADAR JABAR - Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (DGHS) Bangladesh melaporkan 463 kasus baru demam berdarah dengue (DBD) dalam 24 jam terakhir, dengan satu kematian tercatat di berbagai rumah sakit. Ahli entomologi memperingatkan bahwa situasi ini diprediksi akan semakin buruk dalam beberapa hari mendatang seiring terus bertambahnya kasus dan kematian akibat penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut.

Laporan dari DGHS pada Minggu (8/9) menyebutkan bahwa 193 pasien dirawat di rumah sakit di Dhaka, sementara 270 lainnya dirawat di luar ibu kota. Pada hari sebelumnya, tercatat tiga orang meninggal dan lebih dari 400 kasus baru terdaftar.

Hingga saat ini, total kasus DBD sejak Januari mencapai 15.670, dengan 96 kematian. Dari jumlah tersebut, 13.992 pasien telah sembuh dan diperbolehkan pulang. Pada 2023, Bangladesh mencatat rekor 1.705 kematian dan 321.179 kasus DBD.

Penyakit demam berdarah disebarkan oleh nyamuk yang terinfeksi, dan hingga kini belum ada pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan penyakit tersebut.

BACA JUGA:Yunani Terapkan 45 Langkah Reformasi Ekonomi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

BACA JUGA:AS Tidak Optimistis Tercapainya Perjanjian Pertukaran Sandera dengan Hamas, Usulan Baru Segera Dibuat

Profesor entomologi dari Universitas Jahangirnagar, Kabirul Bashar, memperkirakan peningkatan kasus akan terus terjadi pada bulan September, disebabkan oleh pola cuaca dan tingginya populasi larva yang terdeteksi pada bulan Juli, saat awal musim hujan. Bashar memperingatkan bahwa situasi ini bisa semakin memburuk pada bulan Oktober jika langkah-langkah pencegahan tidak segera diambil.

“Semua pasien yang terdiagnosis DBD tidak selalu melapor atau dirawat di rumah sakit, sehingga angka yang kami miliki tidak mewakili jumlah sebenarnya dari orang yang terinfeksi,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa tidak semua kasus DBD dilaporkan atau dirawat di rumah sakit, sehingga jumlah kasus yang sebenarnya mungkin lebih tinggi dari yang tercatat.

Bashar mendesak pemerintah daerah untuk mengambil langkah-langkah khusus dalam menangani titik panas, pengelolaan perkembangbiakan nyamuk, dan penanganan larva secara ilmiah guna mencegah penyebaran lebih lanjut.*

Sumber: antara