Kenali 5 Alasan Mengapa Wanita Cepat Marah dan Sensitif Saat Menstruasi

RADAR JABAR - Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi wanita yang terjadi setiap bulan.

Namun, banyak wanita mengalami perubahan suasana hati yang signifikan selama periode ini, termasuk perasaan cepat marah dan sensitif. Fenomena ini sering kali dikaitkan dengan perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh.

5 Alasan Mengapa Wanita Cepat marah dan sensitif Saat Mentruasi

1. Fluktuasi hormon

Salah satu penyebab utama perubahan suasana hati selama menstruasi adalah fluktuasi hormon. Hormon estrogen dan progesteron mengalami perubahan signifikan selama siklus menstruasi.

Pada fase luteal, yang terjadi setelah ovulasi dan sebelum menstruasi, kadar progesteron meningkat. Kadar estrogen juga berfluktuasi.

Perubahan ini dapat memengaruhi neurotransmitter di otak, seperti serotonin, yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati. Penurunan kadar serotonin dapat menyebabkan perasaan depresi, kecemasan, dan mudah marah.

BACA JUGA:13 Manfaat Konsumsi Strawberry untuk Kesehatan Tubuh, Kamu Sudah Tau?

2. Gejala Fisik yang Tidak Nyaman

Selama menstruasi, banyak wanita mengalami gejala fisik yang tidak nyaman seperti kram perut, sakit kepala, nyeri punggung, dan kelelahan. Rasa sakit dan ketidaknyamanan ini bisa menjadi pemicu emosi negatif.

Ketika tubuh merasakan sakit, tingkat toleransi terhadap stres dan gangguan menurun, sehingga membuat wanita lebih mudah marah dan sensitif.

3. Perubahan Gula Darah

Perubahan hormon selama menstruasi juga dapat mempengaruhi tingkat gula darah. Kadar gula darah yang tidak stabil dapat mempengaruhi suasana hati dan energi.

Ketika kadar gula darah menurun, seseorang mungkin merasa lelah, mudah marah, dan lebih sensitif.

Mengonsumsi makanan yang seimbang dan teratur dapat membantu menjaga stabilitas gula darah dan mengurangi perubahan suasana hati.

BACA JUGA:5 Penyebab Gelisah Tanpa Alasan yang Datang Tiba-Tiba

4. Retensi Cairan

Selama menstruasi, tubuh cenderung menahan lebih banyak cairan, yang dapat menyebabkan perasaan kembung dan tidak nyaman.

Retensi cairan ini disebabkan oleh perubahan hormon dan dapat mempengaruhi perasaan fisik dan emosional.

Sumber: