Jarang Makan Sayur Bisa Bikin Haid Telat? Mitos Atau Fakta?

Jarang Makan Sayur Bisa Bikin Haid Telat? Mitos Atau Fakta?

Ilustrasi wanita memegang sayuran-benzoix-Freepik

RADAR JABAR - Haid telat karena kurang makan sayur? Apa ada hubungannya atau hanya mitos belaka? Seringkali jarang makan sayur menyebabkan telat Haid sering dikaitkan dengan keseimbangan hormon.

Namun, apakah hal ini secara langsung dapat menyebabkan haid telat atau tidak? Bagi yang penasaran, artikel ini akan membahas mengenai jarang makan sayur dengan siklus menstruasi.

Konsumsi Sayur dan Siklus menstruasi

Sayuran adalah sumber utama vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk mendukung fungsi tubuh. Nutrisi yang terkandung dalam sayur, seperti zat besi, vitamin C, dan folat, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan hormonal.

Meski demikian, belum ada bukti kuat bahwa jarang makan sayur secara langsung menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi.

Menurut data dari berbagai penelitian, hubungan antara rendahnya konsumsi sayur dan durasi siklus menstruasi menunjukkan hasil yang tidak signifikan secara statistik, dengan p-value > 0,05. Ini berarti bahwa meskipun konsumsi sayur yang rendah dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, hubungan langsung dengan keterlambatan haid tidak dapat dipastikan.

BACA JUGA:10 Daftar Makanan Pereda Nyeri Haid: Solusi Alami Biar Tetap Nyaman di Hari-Hari Menstruasi

BACA JUGA:10 Cara Melancarkan Siklus Haid yang Tidak Lancar dengan Bahan Alami, Bisa Pakai Biji Wijen?

Kekurangan Nutrisi Menyebabkan Haid Telat?

Walaupun jarang makan sayur mungkin tidak secara langsung menyebabkan haid telat, kekurangan nutrisi secara umum dapat memengaruhi siklus menstruasi. Misalnya, kekurangan zat gizi seperti zat besi, vitamin D, dan folat dapat menyebabkan gangguan pada produksi hormon estrogen dan progesteron.

Ketidakseimbangan hormon ini dapat berdampak pada siklus menstruasi, baik dalam hal keterlambatan, durasi yang lebih lama, atau volume menstruasi yang tidak normal.

Pola makan yang tidak seimbang, termasuk rendahnya konsumsi sayur, juga dapat meningkatkan risiko gejala sindrom pramenstruasi (PMS). Beberapa gejala seperti kram, kelelahan, dan perubahan suasana hati cenderung lebih buruk pada individu yang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Pentingnya Pola Hidup Sehat untuk Menjaga Siklus Menstruasi

Untuk menjaga menstruasi teratur, tentunya harus menjaga pola hidup yang sehat, mulai dari menjaga pola makan seimbang, olahraga teratur, tidur yang berkualitas hinga manajemen stres.

Langkah pertama yaitu menerapkan pola makan seimbang dengan memperbanyak asupan serat dari sayur dan buah, protein berkualitas seperti ikan dan kacang-kacangan, serta lemak sehat dari alpukat dan minyak zaitun. Pastikan juga mengonsumsi zat besi dan vitamin C untuk mencegah anemia yang bisa memengaruhi siklus menstruasi.

Selain itu, olahraga teratur selama 30 menit setiap hari dengan intensitas ringan hingga sedang dapat membantu menjaga berat badan ideal, mengurangi gejala PMS, dan membuat siklus menstruasi lebih teratur. Penting juga untuk mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam per malam karena kurang tidur dapat meningkatkan hormon kortisol, yang berpotensi mengganggu produksi hormon estrogen dan progesteron.

Sumber: