PDIP Ogah Pikirkan Lagi Posisi Gibran dan Jokowi di Partai

PDIP Ogah Pikirkan Lagi Posisi Gibran dan Jokowi di Partai

PDIP Ogah Pikirkan Lagi Posisi Gibran dan Jokowi di Partai-ANTARA FOTO/Rachman-

RADAR JABAR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak terlalu memperhatikan tanggapan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, telah menjadi bagian dari kader partai Golkar.

Andreas Hugo Pareira, seorang politikus dari PDIP, menegaskan bahwa partainya telah melupakan Jokowi dan Gibran. Ia berpendapat bahwa seharusnya kedua individu tersebutlah yang sekarang memikirkan masa depan mereka setelah Pemilihan Presiden 2024.

“Biarin saja. Di PDI Perjuangan juga engga dipikirin lagi orang-orang ini,” kata Andreas kepada wartawan, Jumat (26/4/2024).

Andreas menyatakan bahwa Jokowi dan Gibran adalah politisi yang tidak terikat pada satu partai seperti politisi lainnya.

BACA JUGA:Sekjen PDIP Klaim Megawati dan Ganjar Pranowo Rutin Bertemu

Menurutnya, keduanya telah secara tidak langsung melukai partai PDI-P dengan memutuskan untuk bergerak tanpa ikatan partai politik, sehingga mereka sekarang berada dalam kebimbangan tanpa afiliasi partai.

“Sekarang mereka berdua yang sedang cari rumah. Politisi pada punya rumah, ini orang dua pergi dari rumahnya sambil "bakar" rumahnya, untung saja rumahnya kokoh tegak,” ucap Andreas.

Andreas menjelaskan bahwa setelah perhelatan politik lima tahunan berakhir, kebanyakan politisi kembali ke partai mereka masing-masing. Namun, yang menarik, Jokowi dan Gibran justru sedang sibuk mencari partai yang bisa dijadikan tempat untuk berkutat.

“Orang pada pulang ke rumah masing-masing. Mereka (Jokowi dan Gibran) cari-cari tumpangan, maksa-maksa masuk rumah yang sudah berpenghuni. Sudah ada pemiliknya,” ujar Andreas.

BACA JUGA:PDIP Mengajukan 13 Gugatan Hasil Pileg 2024 ke Mahkamah Konstitusi

Andreas menyatakan bahwa saat ini Jokowi tidak lagi memiliki partai politik sebagai tempat perlindungan di tengah perubahan politik yang dinamis. Hal ini disebabkan karena kepentingan Jokowi dan Partai Golkar saat ini tidak lagi sejalan seperti pada masa Pemilihan Presiden.

“Sebelum pemilu kemarin memang Golkar butuh Jokowi berlindung pada Jokowi, tetapi apakah sekarang masih juga tingkat kepentingannya sama,” pungkasnya.

Wacana tentang kemungkinan Presiden Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka bergabung kembali dengan Partai Golkar mencuat kembali setelah PDIP menyatakan bahwa Gibran bukan lagi anggota partai kepala banteng bermoncong putih tersebut.

Menurut Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, mengatakan Wali Kota Surakarta tersebut bukan lagi bagian dari PDIP sejak ia memutuskan untuk menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2024.

Sumber: