IDA Camp #5 Pangandaran: Sebuah Upaya Membangkitkan Jiwa Kerelawanan Pemuda Indonesia

IDA Camp #5 Pangandaran: Sebuah Upaya Membangkitkan Jiwa Kerelawanan Pemuda Indonesia

IDA Camp #5 Pangandaran Sebuah Upaya Membangkitkan Jiwa Kerelawanan Pemuda Indonesia--

RADAR JABAR - Kemah Adaptasi Bencana (IDA Camp) #5 tengah berlangsung di Masjid Besar Al-Istiqomah Pangandaran. Acara yang dibuka pada Senin, (1/4/24) ini, dihadiri oleh stakeholders dari berbagai Lembaga Tinggi Negara, Kementrian serta Badan dari level Nasional, Provinsi maupun Lokal Kab. Pangandaran. Tampak hadir pada acara tersebut, diantaranya Menparekraf RI, yang diwakili staf Ahli Menteri Parekraf Bidang Manajemen Krisis, Menteri Kesehatan RI, yang diwakili Kepala Pusat Krisis Kesehatan RI, Menteri ESDM RI, yang diwakili peneliti PVMBG - Badan Geologi RI, Kapolri (diwakili), Kepala BMKG RI (diwakili), Pangdam III/Slw (diwakili), Kapolda Jawa Barat (diwakili), Kalak BPBD Jawa Barat dan Kakansar Jawa Barat (diwakili), serta Sekretaris Jenderal JATMAN Pusat, Dr. K.H. Mashudi, M.Ag.

 

Tampak hadir juga di acara tersebut, Perwakilan dari Pondok Pesantren dan Masyarakat Adat, BPP HIPMI, IKAL Lemhanas Jawa Barat, Tagana Kab. Pangandaran, FKDM, PHRI, KOSAN, MMM, FUN, dan FTH.

 

Komandan Tim Gabungan Indonesia Disaster Adaptive (IDA), dr. Ahmad Nurahdi menjelaskan, bahwa dirinya bersyukur atas dukungan dari multipihak dalam lingkup pentahelix yang urunan untuk mewujudkan IDA Camp.

 

"Demi Allah, untuk mewujudkan terlaksananya kegiatan ini, sejak dilaksanakannya IDA Camp pertama s.d detik hari ini, kami para relawan tidak pernah menunggu turunnya anggaran dari pihak manapun untuk bisa melaksanakan kegiatan. IDA Camp terwujud, murni atas kesadaran dan kerelawanan berbagai pihak yang mendukung terwujudnya acara ini, yang menyumbangkan secara sukarela apa yang dapat mereka sumbangkan untuk kesukseskan giat IDA Camp. Contohnya BNPB yang meminjamkan beragam infrastuktur kemah adaptasi, TNI yang memobilisasi peserta dan mensupport kepanitiaan lokal, Kementrian dan Badan yang menyediakan narasumber, serta peserta dengan kerelawanannya dan Media, Akademisi serta Pengusaha yang menyumbangkan apa yang dimilikinya untuk turut meningkatkan kesadaran Masyarakat agar dapat terus berprilaku adaptif, dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang ada di sekelilingnya." Ungkap Ahmad.

 

BACA JUGA:Kapolda Jawa Barat Tinjau Pos Terpadu Cileunyi

 

Ahmad menjelaskan, pihaknya merasa bahwa giat ini merupakan upaya Bangsa Indonesia, untuk beradaptasi dengan cara-cara baru dalam menyelesaikan ragam permasalahan yang melanda negeri ini, diantaranya yaitu masalah kesadaran Masyarakat untuk terus beradaptasi terhadap ancaman Bencana Alam.

 

"Akhir-akhir ini, bangsa kita terbuai dengan kalimat-kalimat, 'tidak ada anggaran', atau 'dari mana anggarannya?' setiap kali dituntut untuk menyelesaikan suatu permasalahan. IDA Camp, kami tangkap sebagai sebuah upaya yang diisyaratkan oleh guru-guru kita, untuk mengembalikan identitas Bangsa ini sebagai Bangsa Relawan yang Merdeka karena gotong Royong. Kita adalah satu-satunya Bangsa di Dunia yang merebut kemerdekaan dari Penjajahnya, dan perjuangan itu dulu dilaksanakan tidak dilandaskan pada ketersediaan anggaran, tapi pada kerelawanan." Ungkap Ahmad.

 

Sumber: