Dijamin Ampuh! 5 Cara Mengatasi Overthinking Ala Socrates, Kamu Mau Coba?

Dijamin Ampuh! 5 Cara Mengatasi Overthinking Ala Socrates, Kamu Mau Coba?

Cara Mengatasi Overthinking Ala Socrates--Istimewa

RADAR JABAR - Kehidupan modern sering kali memenuhi pikiran kita dengan berbagai kekhawatiran, keraguan, dan pertanyaan yang tak berkesudahan.

Overthinking, atau berpikir berlebihan, telah menjadi musuh utama bagi ketenangan batin dan kesejahteraan mental kita. Namun, dalam memerangi gejala ini, kita dapat memandang ke belakang pada filosofi kuno untuk menemukan pedoman yang bijaksana.

Salah satu filsuf paling terkenal dalam sejarah, Socrates, menawarkan wawasan yang berharga tentang bagaimana mengatasi overthinking dan mendapatkan ketenangan pikiran.

Berikut cara mengatasi Overthingking ala Socrates:

1. Mengenali Akar Permasalahan

Socrates, dengan metode dialektiknya yang terkenal, seringkali menekankan pentingnya mengenali akar permasalahan. Bagi banyak orang yang mengalami overthinking, masalah yang sebenarnya sering kali tersembunyi di balik gelombang pikiran yang tak terkendali.

Socrates akan menyarankan untuk memulai dengan bertanya pada diri sendiri: "Apa yang sebenarnya membuat saya terus-menerus berpikir seperti ini?"

 

BACA JUGA: 5 Zodiak yang Sulit Move On, Apakah Kamu Termasuk?

 

Dalam menghadapi masalah overthinking, langkah pertama adalah menyadari pola pikiran yang merugikan dan mencoba untuk menggali lebih dalam apa yang sebenarnya memicu kecemasan atau keraguan tersebut.

Mungkin ada kekhawatiran akan masa depan, rasa tidak percaya diri, atau ketakutan akan penilaian orang lain. Dengan mengenali akar permasalahan, kita dapat memulai proses penyembuhan yang lebih efektif.

2. Fokus pada Kebenaran yang Sederhana

Socrates terkenal dengan prinsip "Aku hanya tahu bahwa aku tidak tahu apa-apa". Meskipun filsuf Yunani kuno ini dianggap sebagai salah satu yang paling bijaksana, dia selalu memelihara sikap kerendahan hati tentang batasan pengetahuannya.

Dalam menghadapi overthinking, kita dapat mengambil inspirasi dari pendekatan ini dengan tidak terjebak dalam kompleksitas pikiran yang berlebihan.

Daripada terus-menerus menganalisis setiap kemungkinan dan konsekuensi dari suatu situasi, coba fokus pada kebenaran yang sederhana.

Tanyakan pada diri sendiri: "Apa yang saya tahu dengan pasti?" atau "Apa yang dapat saya kontrol?" Mengalihkan perhatian dari spekulasi yang berlebihan dan mengarahkannya pada fakta-fakta yang jelas dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan dan keragu-raguan.

Sumber: