Ferry Irwandi Sebut Chef Arnold Terlibat Skandal Penipuan NFT, Tak Pantas jadi Caleg
Ferry Irwandi (kanan) Sebut Chef Arnold (kiri) Terlibat Skandal Penipuan NFT dan Tak Pantas jadi Caleg-RJ-
“anda caleg lho, sekali lagi saya bertanya, apa anda tidak merasa bersalah, malu, atau menyesal?”
Tak mau menjelaskan langsung di kolom komentar, Arnold memilih mengirimkan pesan pribadi di akun X Twitter milik Ferry. “Saya ada dm tuh,” balasnya.
Namun pemberitahuannya tak dihiraukan, Ferry menolak membaca pesan pribadi dari salah satu juri MasterChef Indonesia itu, dengan alasan tak mau sembarang membaca pesan.
“oh maaf, saya gak buka DM dari orang yang gak saya kenal personal,” tulisnya lagi.
Melihat penolakannya yang mentah, Arnold hanya mengiyakan tanpa mau melanjutkan perdebatan. “Np,” tulisnya diikuti emotikon jari membentuk kata “OK”.
Namun Ferry tetap mencecar pertanyaannya yang belum sang juru masak balas di kolom komentar. “btw pertanyaan saya belum dijawab,” tulisnya, tanpa ada balasan lagi dari Arnold.
Dukungan netizen pun terpecah dan beramai-ramai memberikan komentar pada cuitan itu. Banyak yang menilai jika Chef Arnold belum menyelesaikan masalah ketika harga NFT Karafuru, dan malah mendaftar sebagai Caleg tanpa rasa malu. Banyak juga yang menilai jika Ferry tak sepatutnya membahas masalah lama yang tak ada hubungannya dengan profesi Arnold sebagai seorang Chef.
Klarifikasi Chef Arnold Soal NFT Karafuru
Pada Agustus 2022 lalu, Chef Arnold menjadi sorotan netizen karena protes terkait penurunan harga NFT Karafuru. Kontroversi semakin memuncak ketika Chef Arnold memberikan respons tak terduga terhadap keluhan netizen.
Namun, dalam waktu singkat, Chef Arnold mengungkap bahwa dia sebenarnya bukan pemilik NFT Karafuru yang diprotes, melainkan tiga pendiri NFT tersebut, yaitu Jejouw, Grady Edbert, dan Rofe.
"Napa gw yang diprotes coba?" sambil menandakan akun @gradyedbertnft @Jejouw @rofe_eth, pada Selasa (23/8/2022).
"Yang punya mereka gw yang diomelin," lanjut Chef Arnold.
Mengutip dari detikcom, terungkap bahwa akun Twitter pribadi Jejouw, Grady Edbert, dan Rofe secara jelas menyatakan bahwa mereka adalah pendiri NFT Karafuru. Jejouw dan Grady Edbert juga pernah diundang dalam beberapa dialog.
Menurut data dari OpenSea, NFT Karafuru kini memiliki sekitar 5.600 item NFT. Berdasarkan informasi yang beredar, saat pertama kali diluncurkan, NFT Karafuru langsung habis dalam beberapa menit selama penjualan pre-sale.
Grady Edbert, sebagai salah satu pendiri, menyampaikan bahwa visi awal Karafuru adalah memberikan pengalaman memiliki bentuk fisik dari NFT kepada pemiliknya secara digital di rumah mereka.
"Jadi bukan cuma sekedar digital, mereka juga bisa lihat hasil NFT tersebut di rumah mereka sendiri," kata Grady, dikutip dari akun Instagram @finfolkmoney dalam postingan beberapa bulan lalu.
Sumber: