WFP Sebut Penduduk Gaza Dalam Bayang-bayang Bencana Kelaparan

WFP Sebut Penduduk Gaza Dalam Bayang-bayang Bencana Kelaparan

WFP Sebut Penduduk Gaza Dalam Bayang-bayang Bencana Kelaparan-Ilustrasi Bencana Kelaparan-Pixabay

Radar Jabar – Juru Bicara Program Pangan Dunia (WFP) Abeer Etefa untuk Timur Tengah dan Afrika Utara memperingatkan bahwa penduduk di Jalur Gaza kemungkinan akan dilanda bencana kelaparan. Itu diperuntukkan untuk warga Gaza yang berada dalam kepungan Israel.

 

Etefa menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers secara virtual bersama direktur komunikasi Lembaga Pemulihan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) Juliet Touma, Kamis (16/11). Konferensi pers ini membahas seputar kondisi di wilayah kantung Palestina tersebut.

 

“Dengan musim dingin lebih cepat datang dan ketidakamanan serta padatnya penampungan yang tidak memiliki air bersih, orang-orang akan segera menghadapi kelaparan,” jelasnya. dikutip dari Antara.

 

Kepada awak media Kairo, Etefa mengatakan penduduk Gaza menjadi semakin putus asa dalam mencari roti serta makanan utama setiap harinya.

 

BACA JUGA:PBB: Rumah Sakit Pantang Dijadikan sebagai Medan Pertempuran

 

“Roti merupakan sesuatu yang mewah,” terang Etefa.

 

“Kami mulai menemukan kasus dehidrasi dan kekurangan gizi, yang semakin meningkat cepat setiap hari. Dengan hanya 10 persenpersediaan makanan utama dan minuman di Gaza sejak dimulainya konflik, kami sekarang menghadapi kesenjangan pangan yang sangat besar,” imbuh dia.

 

Sebanyak 2,2 juta warga, yang nyaris adalah semua populasi di Jalur Gaza, kata Etefa, saat ini membutuhkan bantuan makanan. Selain itu ia menambahkan, untuk mereka yang cukup beruntung menemukan sesuatu yang bisa dimakan, “makanan ini kemungkinan makanan kaleng”.

 

BACA JUGA:Joe Biden Tegaskan Agar Rumah Sakit di Jalur Gaza Harus Dilindungi

 

“Produksi pangan hampir terhenti total,” ungkapnya.

 

Abeer Etefa pun menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan di Gaza yang kian meningkat. Harapannya adalah jumlah truk pembawa bantuan makanan yang bisa melalui perbatasan harus ditingkatkan.

 

“Tidak ada cara untuk memenuhi kebutuhan kelaparan saat ini dengan situasi saat ini,” tutur Etefa. “Kita harus memiliki ruang berbeda yang memungkinkan kita memiliki akses yang aman dan mengalirkan barang ke dalam Gaza.”

 

Jalur pasokan makanan yang putus merupakan bencana. Ia pun menyebut situasi sudah cukup sulit sebelum konflik, namun saat ini adalah “bencana”.

Sumber: