Gelombang Panas di India: Suhu Udara Tembus 42.2 Derajat Celcius, Akibatkan 34 Warga Tewas!

Gelombang Panas di India: Suhu Udara Tembus 42.2 Derajat Celcius, Akibatkan 34 Warga Tewas!

India diterjang gelombang panas yang mengakibatkan 34 warga tewas. Peningkatan suhu udara mencapai 42.2 derajat celcius. (18/6/2023)-@PGDynes-Twitter

RADARJABAR.DISWAY.ID - Diberitakan bahwa India saat ini telah diterjang iklim gelombang panas dengan peningkatan suhu udara sebesar 42.2 derajat celcius.

Peristiwa tersebut mengakibatkan 34 orang tewas dengan mayoritas penduduk tinggal di wilayah negara bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu area terpadat.

Gelombang panas yang terjadi di India juga menyebabkan terjadinya pemadaman listrik, hal tersebut berdampak kepada sulitnya masyarakat mendapatkan air yang bersumber dari ledeng, dan juga tidak dapat menggunakan fasilitas kipas angin atau pun AC.

BACA JUGA: Polusi Udara Meningkat, Presiden Jokowi Panggil Menteri LHK Siti Nurbaya ke Istana

Semua yang meninggal berusia di atas 60 tahun dan memiliki kondisi riwayat penyakit yang sudah ada sebelumnya dan diperburuk oleh panas yang menyengat.

Korban tewas terjadi di distrik Ballia, sekitar 300 km tenggara Lucknow yang merupakan ibu kota negara bagian.

“Dua puluh tiga kematian dilaporkan pada hari Kamis dan 11 lainnya meninggal pada hari Jumat,” papar Jayant Kumar yang merupakan Kepala Petugas Medis Ballia.

“Semua orang menderita beberapa penyakit dan kondisi mereka memburuk karena panas yang ekstrim,” jelas Kumar.

BACA JUGA: Kanada Berharap Hujan Dapat Cerahkan Langit Dari Asap

Menurut Kumar, korban meninggal besar disebabkan oleh serangan jantung, stroke otak, dan diare.

Diwakar Singh yang merupakan petugas medis mengatakan orang-orang itu dirawat di rumah sakit utama Ballia dalam kondisi kritis.

“Orang lanjut usia juga rentan terhadap panas ekstrem,” katanya.

Data Departemen Meteorologi India menunjukkan Ballia dengan suhu maksimum 42,2 derajat Celcius.

Selain menewaskan belasan masyarakat, gelombang panas juga menyebabkan pemadaman listrik di seluruh negara bagian, sehingga masyarakat tidak memiliki air ledeng, kipas angin, atau AC.

Sumber: