Sekolah Rakyat Jadi Cara Pemerintah Bebaskan Kemiskinan

Sekolah Rakyat Jadi Cara Pemerintah Bebaskan Kemiskinan

Imin bersama dengan Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat mengunjungi kamar asrama para pelajar Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Inten Soeweno. Foto: Regi--

Ia menjelaskan, peralatan penunjang Sekolah Rakyat itu masih dalam perjalanan dan masuk tahap proses. "Masih ada yang di jalan, masih ada yang proses, sehingga nanti mungkin kalau menemukan di sekolah-sekolah rakyat itu belum ada komputer atau belum ada seragam karena semuanya masih dalam proses," jelasnya.

Kendati begitu, lanjut Gus Ipul, dari sisi guru, sarana prasarana, hingga kurikulum juga sudah siap dituangkan pada kegiatan pembelajaran.

Untuk bidang kesehatan dan kepegawaian, kata Gus Ipul, sudah berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kemenpan RB serta BKN.

Lebih jauh, perihal pelajar yang masuk ke Sekolah Rakyat tersebut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dengan kategori Desil 1 dan Desil 2.

"Ya, basisnya DTSEN ya. Ya, DTSEN lalu setelah itu dikunjungi oleh tim. Kalau memang menuhi syarat ya kita akan tidak lanjuti ke tahap berikutnya," ucap dia.

Nantinya, para pelajar di Sekolah Rakyat akan mengenyam standar kurikulum nasional dengan tambahan pendidikan karakter.

Pendidikan karakter, lanjut Gus Ipul, gurunya berasal dari kementerian agama. Jadi, guru dari kementerian agama dapar membentuk karakter siswa sesuai dengan ajaran yang dianut oleh para siswa.

"Jadi kita tidak merekrut guru untuk pendidikan karakter. Sepenuhnya dari Kementerian Agama untuk seluruh siswa. Baik Islam maupun juga agama-agama yang lain," lanjut dia.

Adapun, para wali murid dapat menjenguk anaknya atau perwalian mereka kapanpun dengan menyesuaikan peraturan yang berlaku, karena Sekolah Rakyat mengusung konsep asrama atau boardingschool. "Sesuai arahan Presiden, setiap waktu ketika orang tua rindu dipersilakan untuk temui," pungkasnya.

Sumber: