Pemkot Bandung Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis untuk 6.400 Siswa
emberian makan bergizi gratis kepada para siswa sekolah dasar di Kota Bandung.--Antaranews.com
RADAR JABAR - Sebanyak 6.400 siswa dari 14 sekolah di Kota Bandung menjadi penerima manfaat pertama dari program makan bergizi gratis (MBG). Program ini diluncurkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan tujuan utama meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Surya, menjelaskan bahwa pelaksanaan tahap awal program MBG ini merupakan hasil kerja sama yang melibatkan berbagai pihak.
Program tersebut diwujudkan melalui kolaborasi antara Pemkot Bandung, TNI, dan Badan Gizi BACA JUGA:Kepala BKPSDM Kabupaten Bandung Tegaskan Tidak Memiliki Kewenangan untuk Menentukan Kelulusan PPPK
BACA JUGA:Terima Aspirasi Warga, Tarya Witarsa dan Kades Tinjau Akses Jalan Penghubung Dua Desa di Kecamatan Ciparayasional (BGN), menunjukkan sinergi yang kuat untuk mendukung kesejahteraan generasi muda.
“Ada dua dapur dalam program ini. Pertama, dapur di wilayah Husein Sastranegara yang menyediakan 3.200 paket dan yang kedua dari Badan Gizi Nasional yang mendistribusikan 3.200 paket,” kata Tantan di Bandung, Senin.
BACA JUGA:Berkat Kepemimpinan Bupati Kang DS, Kabupaten Bandung Berhasil Tekan Inflasi Pada Desember 2024
Tantan menjelaskan bahwa program pemberian makanan bergizi secara gratis ini merupakan langkah awal dalam rencana jangka panjang yang bertujuan untuk mencapai 20 persen dari total jumlah siswa di Kota Bandung.
Ia juga menyebutkan bahwa Kota Bandung saat ini memiliki sekitar 320 ribu siswa yang tersebar di jenjang pendidikan SD dan SMP. Namun, program ini baru mampu menjangkau lebih dari 6.000 siswa pada tahap awal pelaksanaannya.
“Saat ini Kota Bandung memiliki sekitar 320 ribu siswa SD dan SMP. Program ini baru menyasar 6.000 siswa lebih,” kata dia.
Menurutnya, pelaksanaan program makan bergizi gratis akan dilakukan secara bertahap. Hal ini dikarenakan program tersebut memerlukan persiapan yang matang, terutama terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Salah satu aspek penting adalah pembangunan dapur berskala besar yang mampu mendukung pelaksanaan program secara optimal.
Ia juga menegaskan bahwa dua dapur yang saat ini digunakan dalam program tersebut telah memenuhi persyaratan standar fasilitas yang berlaku. Persyaratan tersebut mencakup aspek sanitasi dan higienitas yang telah sesuai dengan standar kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan.
Sumber: