Pemkot Bogor Siapkan Strategi Tangani Banjir di Tegallega Tahun 2025

Pemkot Bogor Siapkan Strategi Tangani Banjir di Tegallega Tahun 2025

Kolaborasi Pemkot Bogor dan Warga untuk Mengatasi Banjir di Tegallega.--Antaranews.com

RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, telah melakukan inspeksi terhadap kondisi Kampung RW 01, Kelurahan Tegallega, yang sering mengalami banjir. Dalam rangka penanganan permasalahan ini, Pemkot memutuskan bahwa langkah-langkah penyelesaiannya akan dilakukan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun 2025.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Bogor, Hanafi, menyampaikan bahwa pada minggu mendatang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama konsultan perencana akan melaksanakan survei lapangan. Survei ini bertujuan untuk melakukan kajian teknis guna menentukan kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah tersebut.

Hanafi menjelaskan bahwa setelah kajian teknis tersebut selesai, hasilnya akan segera disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Kajian ini akan menjadi dasar dalam pengajuan alokasi anggaran melalui APBD-P Tahun 2025.

Lebih lanjut, Hanafi menginformasikan kepada warga bahwa jika kajian teknis nantinya merekomendasikan perlunya pembongkaran sebuah rumah sebagai bagian dari solusi penanganan banjir, maka konsekuensi tersebut harus diterima.

BACA JUGA:Lonjakan Penumpang di Terminal Cicaheum Bandung Selama Libur Nataru 2024/2025

BACA JUGA:Pemkab Sukabumi Siapkan Lahan Relokasi untuk Korban Pergerakan Tanah

“Menurut ketua RW, dulunya di atas salah satu rumah warga merupakan bagian dari sungai besar. Karena ada rumah, drainase pun menjadi menyempit,” jelasnya.

Beberapa waktu lalu, berdasarkan laporan yang diterima, Kampung RW 01 sempat dilanda banjir parah setelah diguyur hujan deras selama beberapa waktu. Hujan lebat ini menyebabkan volume udara di sungai Ciparigi meningkat drastis hingga meluap ke organisasi warga.

Ketinggian udara pada saat kejadian dilaporkan mencapai 1,5 meter, sehingga membuat warga sekitar menghadapi situasi tersebut

Menurut Hanafi, salah satu penyebab utama meluapnya udara ini adalah kondisi saluran udara yang mengalami penyempitan. Penyempitan ini disebabkan oleh adanya rumah-rumah warga yang dibangun di atas drainase, sehingga kapasitas saluran udara menjadi berkurang dan tidak mampu menampung aliran udara yang besar saat hujan deras turun.

BACA JUGA:DPRD Jawa Barat Resmikan Tiga Peraturan Daerah untuk Perlindungan dan Pembangunan

BACA JUGA:Aksi Solidaritas, Polresta Bandung Bersama Ojol Bantu Korban Kekerasan di Cileunyi

“Airnya meluap ditambah terjadi penyempitan saluran air akibat adanya rumah warga di atas drainase,” jelasnya.

Lurah Tegallega, Hardi Suhardiman, menambahkan bahwa peristiwa banjir tersebut tidak hanya merendam rumah warga tetapi juga menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan pada beberapa rumah di wilayah tersebut.

Sumber: