Apa Kabar Barang Bukti Palsu yang Dipamerkan Polisi dalam Kasus Tembak Mati Gamma Siswa SMK Semarang

Apa Kabar Barang Bukti Palsu yang Dipamerkan Polisi dalam Kasus Tembak Mati Gamma Siswa SMK Semarang

Kapolrestabes Kombes Irwan Anwar menyatakan bahwa Aipda Robig saat konfersi pers-polsekgunungpati-

RADAR JABAR - Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) pada Senin (9/12) menjatuhkan sanksi berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada Aipda Robiq Zaenudin. Majelis KKEP menilai tindakan Robiq sebagai perilaku tercela karena melakukan penembakan terhadap sekelompok siswa SMK.

Dalam insiden tersebut, Robiq terbukti menembak tiga siswa SMKN 4 Semarang, termasuk Gamma Rizkynata Oktafandy (16) yang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

"Putusannya ada tiga. Satu dinyatakan perbuatannya tercela, terus dipatsus (penempatan khusus) 14 hari, dan PTDH," kata Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam kepada wartawan, Senin (9/12) sore.

Tidak Ada Tawuran

Adam, salah satu korban luka dalam penembakan yang dilakukan oleh anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robiq Zaenudin, menegaskan bahwa tidak ada insiden tawuran atau serempetan motor sebelum peristiwa tragis yang terjadi pada Minggu (24/11) dini hari.

Penembakan tersebut menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandy (GOR), siswa SMKN 4 Semarang, serta melukai Adam dan Satria.

BACA JUGA:Aipda Robig Zaenudin Terbukti Tembak Sekelompok Siswa SMK di Semarang

BACA JUGA:Keanehan Kasus Polisi Tembak Pelajar SMK Negeri 4 Semarang, Diduga Karena Senggolan Motor

Hal ini disampaikan Adam dalam konferensi pers yang didampingi kuasa hukumnya di SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (9/12). Adam menjelaskan bahwa dirinya dan Gamma termasuk dalam rombongan motor siswa SMKN 4 saat insiden di Jalan Candi Penataran.

Rombongan tersebut terdiri dari tiga motor. Gamma berada di motor pertama bersama seorang teman, diikuti motor kedua dengan dua orang, sementara Adam dan Satria, teman seangkatan Gamma, berboncengan di motor ketiga.

Adam menegaskan bahwa ia, Gamma, dan teman-temannya tidak terlibat dalam tawuran sebelum insiden penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robiq terjadi.

"Habis makan, kejadian habis makan," kata Adam kepada wartawan.

Adam menyatakan bahwa setelah selesai makan, ia, Gamma, dan teman-temannya berencana pulang ke rumah masing-masing dengan berkendara motor secara beriringan. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada insiden serempetan dengan Aipda Robiq.

"Enggak ada serempetan itu, kalau serempetan saya juga jatuh," lanjutnya.

Adam mengaku tidak memahami alasan Aipda Robiq tiba-tiba berhenti di tengah jalan. Ia merasa terkejut ketika anggota polisi tersebut langsung mengarahkan pistol ke arah rombongan motor mereka.

Sumber: cnn