Apa Kabar Barang Bukti Palsu yang Dipamerkan Polisi dalam Kasus Tembak Mati Gamma Siswa SMK Semarang

Apa Kabar Barang Bukti Palsu yang Dipamerkan Polisi dalam Kasus Tembak Mati Gamma Siswa SMK Semarang

Kapolrestabes Kombes Irwan Anwar menyatakan bahwa Aipda Robig saat konfersi pers-polsekgunungpati-

"Awalnya iring-iringan, terus liat ada yang nodong terus pada kencang. Saya masih di belakang, makanya ketinggalan. Itu emang mau pulang," katanya.

Adam menjelaskan bahwa jarak antara motornya dan motor yang dikendarai Gamma cukup jauh. Ia juga tidak mendengar tembakan pertama yang diduga dilepaskan oleh Aipda Robiq ke arah Gamma.

"Langsung nembak aja, itu saya lihatnya cuma satu doang ke saya, enggak tau sebelumnya. Tapi ternyata sudah ada tembakan sebelumnya, saya kan jaraknya jauh," ujar Adam.

"Gamma kan motor pertama, saya motor ketiga, motor kedua temannya Satria. Motor kedua enggak ada yg kena tembak. Pas tembakan pertama enggak dengar," lanjutnya.

Selanjutnya, Adam menyadari bahwa dirinya dan Satria terkena tembakan. Peluru dari pistol Aipda Robiq mengenai dadanya dan kemudian menembus tangan Satria. Adam mengatakan bahwa ia tetap melanjutkan perjalanan pulang ke rumah, sementara Satria langsung dibawa ke rumah sakit oleh teman-temannya. Pada malam itu, Adam langsung tidur di rumah.

"Soalnya saya cek, aman enggak ada peluru, sampai rumah saya bersihin, saya tidur," ujarnya.

Adam mengaku tidak mengetahui bahwa Gamma juga terkena tembakan malam itu. Setelah insiden penembakan, mereka langsung pulang, dan Adam hanya berkomunikasi dengan Satria.

"Saya enggak tahu, habis itu tuh langsung bubar semuanya, saya juga beda arah. Emang belum ada kabar Gamma sampai pagi, sore, enggak tau kabarnya, Magrib dikabari (Gamma) sudah meninggal," katanya.

Tidak Ada Prarekonstruksi

Adam mengaku pernah diminta untuk datang ke Polrestabes Semarang guna memberikan keterangan terkait insiden penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robiq. Ia juga diajak untuk mengikuti prarekonstruksi yang diadakan oleh polisi.

Prarekonstruksi pertama terkait penembakan Gamma dilakukan pada Rabu, 26 November lalu. Adam mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui detail prarekonstruksi yang dilakukan di lokasi kejadian. Ketika ditanya apakah kejadian dalam prarekonstruksi tersebut sama dengan yang dialaminya, Adam mengatakan bahwa ia tidak tahu.

"Enggak paham, soalnya kan abis itu dimasukin mobil, saya enggak lihat," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi ulang mengenai pengakuannya yang sempat mengatakan bahwa Gamma terlibat tawuran sebelum insiden penembakan, Adam membantahnya. Ia menegaskan bahwa Gamma dan teman-temannya tidak terlibat tawuran pada malam itu.

"Ooh enggak, enggak tahu, enggak (ada tawuran)," katanya.

Polda Jateng telah melaksanakan prarekonstruksi terkait kasus penembakan Gamma di Jalan Candi Penataran pada sekitar pukul 23.00 WIB, Rabu 4 Desember.

Sumber: cnn