Seruan Mendunia: Slovenia Desak Israel Hentikan Kekerasan di Gaza dan Lebanon
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (kiri) dan Menlu Slovenia Tanja Fajon (kanan) bertemu di Ljubljana pada Rabu (26/6/2024).--ANTARA/HO-Kemlu RI
RADAR JABAR - Menteri Luar Negeri Slovenia, Tanja Fajon, mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan militernya yang dinilai berlebihan di Gaza dan Lebanon. Pada Selasa (1/10), ia secara langsung menyerukan kepada Benjamin Netanyahu, pemimpin Israel, untuk "menghentikan perang."
“Netanyahu, hentikan perang,” ujarnya pada Selasa (1/10)
Fajon menyatakan kekhawatirannya terhadap meningkatnya jumlah korban sipil dan risiko meluasnya perang di kawasan Timur Tengah. Ia menyoroti situasi di mana lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi, serta meminta semua pihak untuk menahan diri dari serangan darat demi melindungi warga sipil dan mencegah eskalasi konflik.
“Apa yang kami lihat di lapangan adalah lebih dari satu juta orang mengungsi. Kami juga serukan semua pihak untuk menahan serangan darat, melindungi warga sipil, dan tidak melanjutkan eskalasi perang,” ujarnya kepada Anadolu.
BACA JUGA:Krisis Kemanusiaan di Lebanon Memburuk, PBB Peringatkan Dampak Evakuasi Israel
BACA JUGA:Badai Helene Tewaskan 93 Orang, Ratusan Masih Hilang di Wilayah Tenggara AS
Dalam kunjungannya di Berlin, Fajon juga menekankan bahwa negara-negara Uni Eropa, yang sangat prihatin dengan perkembangan konflik di Lebanon, terus berupaya untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan secepat mungkin.
“Kami selalu mengatakan bahwa apa yang terjadi di Gaza—dengan pelanggaran hukum internasional, dengan pembunuhan warga sipil dan anak-anak serta wanita yang tidak bersalah—akan semakin meningkat,” katanya, seraya menegaskan bahwa Uni Eropa, terutama Slovenia, mendesak penghentian kekerasan dan perlindungan bagi warga sipil.
“Dan inilah yang kita saksikan hari ini. Jadi ini adalah seruan mendesak dari seluruh Uni Eropa, khususnya negara saya, untuk menghentikan kekerasan di lapangan, melindungi warga sipil, dan menghormati hukum internasional,” tambahnya.
Ketegangan antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon semakin memanas setelah serangan Israel menewaskan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, serta beberapa komandan utamanya.
BACA JUGA:UNICEF: Lonjakan Kematian Anak-Anak dalam Konflik Israel-Lebanon Mencapai Tingkat Bencana
BACA JUGA:IAEA Berupaya Kembalikan Iran ke Kesepakatan Nuklir
Sejak dimulainya konflik di Gaza, ribuan korban jiwa dan luka telah dilaporkan, sementara Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional terkait krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, di mana jutaan warga Palestina terpaksa mengungsi dan kekurangan akses terhadap kebutuhan dasar.*
Sumber: antara