Kiamat Menurut 5 Agama Besar di Dunia, Mirip Pandangan Islam?

Kiamat Menurut 5 Agama Besar di Dunia, Mirip Pandangan Islam?

Kiamat Menurut Berbagai Agama Besar di Dunia-Ilustrasi/Pixabay-

Bumi yang kita tempati dianggap sebagai tempat yang kuat, bahkan disebut sebagai "badak" dalam ajaran Buddha. Konon, terbentuknya bumi ini didahului oleh musnahnya bumi-bumi sebelumnya.

Meskipun tidak ada tanggal pasti untuk kiamat dalam ajaran Buddha, kehancurannya akan terjadi dalam waktu yang sangat lama. Dalam pepatah Sutta Samyuta Nikaya, Sang Buddha memberikan perumpamaan tentang seberapa lama datangnya hari kiamat, seperti menggosok sebuah gunung batu dengan kain halus setiap 100 tahun hingga gunung batu itu terkikis habis, menunjukkan betapa lamanya proses tersebut.

Dalam Cakkavatti Sihanada Sutta, Sang Buddha menjelaskan bahwa tanda-tanda menuju kehancuran bumi termasuk kemerosotan moral manusia yang parah, yang mengakibatkan penurunan usia rata-rata manusia menjadi hanya 10 tahun.

Selain itu, ada juga prediksi bahwa kehancuran bumi akan dimulai dengan periode kemarau yang panjang, berlangsung miliaran tahun tanpa hujan. Setelah itu, munculnya tujuh matahari secara bertahap yang akan menyinari bumi, menghasilkan panas yang ekstrem dan menghanguskan planet ini.

BACA JUGA:Mengapa Ramalan Kiamat Diundur jadi 10 Agustus 2024? Begini Prediksi Kushal Kumar

Fenomena tujuh matahari ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui proses rotasi sistem tata surya yang tidak sesuai, memungkinkan beberapa matahari bersama-sama menyinari bumi dalam rentang waktu yang sangat panjang, bahkan miliaran tahun.

5. Yahudi

Tentang kiamat bagi Agama Yahudi telah banyak disampaikan oleh para Rabi mereka. Ada beberapa tanda-tandanya, dan satu yang sudah terjadi saat ini adalah lahirnya sapi yang berwarna merah sempurna. Otoritas keagamaan setempat menganggap hal ini sebagai tanda datangnya kiamat.

Sapi merah ini telah diperiksa oleh para Rabbi Yahudi di Tample Institute, yang mengonfirmasi warna kulitnya merah sempurna dan tidak ada kecacatan. Kisah sapi merah sendiri merupakan kepercayaan di dalam Kristen dan Yahudi sebagai tanda akhir zaman.

Para Rabbi Yahudi bersiap-siap menyambut hari akhir, sementara fenomena lain yang dianggap tanda kiamat bagi Yahudi mencakup turunnya Almasih (atau dalam Islam disebut sebagai Almasih ad-Dajjal) dan pergeseran bintang di langit.

Seorang Rabbi Israel bahkan memprediksi kedatangan Yesus atau Nabi Isa setelah melihat formasi bintang baru di langit, didukung oleh seorang astronom dari Michigan, AS.

Kaum Yahudi juga menganggap kiamat terkait dengan penebusan tanpa penderitaan, di mana setelah kurban persembahan dan pembangunan Kuil Suci, manusia yang telah mati akan dibangkitkan sebelum kedatangan Mesias.

Mesias dianggap sebagai wakil Tuhan yang akan menyelamatkan manusia, dan peperangan besar (Armagedon) diprediksi akan terjadi sebelum Tuhan turun langsung untuk membinasakan kejahatan dan menyelamatkan umat Yahudi. Setelah peperangan berakhir, masa ketenangan, kesucian, dan perdamaian (Olam Haba) akan tiba.

BACA JUGA:5 Tempat Paling Aman dari Kiamat di Akhir Zaman

Dalam agama Kristen, konsep kedatangan Mesias (Yesus Kristus) sebagai penyelamat juga sejalan dengan keyakinan bahwa penderitaan besar akhir zaman akan terjadi.

6. Islam

Satu hal yang paling mencolok ketika terjadinya kiamat dalam sudut pandang Islam adalah munculnya Almasih ad-Dajal. Ibnu Katsir menyatakan bahwa Dajal akan muncul dari daerah yang disebut Isfahan atau Khurasan, yang saat ini terletak di Iran.

Sumber: