Kiamat Menurut 5 Agama Besar di Dunia, Mirip Pandangan Islam?

Kiamat Menurut 5 Agama Besar di Dunia, Mirip Pandangan Islam?

Kiamat Menurut Berbagai Agama Besar di Dunia-Ilustrasi/Pixabay-

Ancaman kiamat tidak hanya dari bumi, tetapi juga dari langit, seperti benda-benda jatuh dari langit.

- Penyebaran ajaran palsu

Akhir zaman akan disertai penyebaran ajaran palsu dan penurunan ilmu pengetahuan.

- Merosotnya moral

Meningkatnya perampokan, pencurian, seks bebas, dan kenakalan remaja menjadi tanda-tanda mendekatnya hari kiamat.

Selain 9 tanda tersebut, dalam kepercayaan Kristen, juga dipercayai bahwa Yesus Kristus akan kembali ke dunia sebagai Juru Selamat untuk mengakhiri dunia ini.

Semua tanda ini mengingatkan umat Kristen akan pentingnya kesiapan spiritual dan moral di hadapan hari kiamat yang akan datang.

3. Katolik

Kiamat dalam agama Kristen mirip dengan peristiwa-peristiwa yang dijelaskan dalam agama Kristen. Akan terjadi huru-hara pada akhir zaman, dengan kemerosotan moral manusia yang menyebabkan kekacauan di mana-mana, termasuk perang besar, perampokan, seks bebas, dan berbagai tindakan kejahatan lainnya.

Dalam Katolik, percaya bahwa Yesus akan turun ke bumi untuk kedua kalinya menandakan bahwa dunia sudah di ambang kiamat. Namun, Kristen dan Katolik berbeda dengan Hindu dalam hal keyakinan akan surga dan neraka. Iman Gereja Kristen menunjukkan bahwa jiwa manusia setelah kematian dapat menuju tiga tempat: surga, neraka, dan api penyucian.

Jiwa yang suci akan langsung masuk surga, sementara jiwa yang penuh dosa akan dikirim ke neraka. Namun, apa yang terjadi dengan api penyucian? Ini menjadi dasar bagi konsep pemurnian jiwa di purgatorium atau penyucian akhir.

BACA JUGA:7 Kemiripan Agama Islam dan Yahudi, Nomor Terakhir Paling Sensitif

Gereja percaya bahwa tidak semua jiwa yang beriman akan langsung masuk surga karena mungkin belum sepenuhnya disucikan. Oleh karena itu, mereka menjalani proses penyucian di purgatorium sebelum dapat mencapai surga.

4. Buddha

Dalam kepercayaan Buddha, salah satu tanda kiamatnya adalah disinari bumi oleh tujuh matahari, seperti yang diceritakan dalam SutaSurya Sutta. Ini mengisyaratkan bahwa bumi yang kita tempati akan mengalami kehancuran dan terbakar habis, menggambarkan kiamat versi Buddha sebagai bumi yang hancur karena api.

Salah satu ajaran dasar dalam agama Buddha adalah konsep ketidakkekalan atau Anicca, yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terbentuk dari perpaduan unsur adalah tidak kekal. Oleh karena itu, kehancuran bumi dalam pandangan Buddha bukanlah akhir dari segalanya.

Pandangan Buddha tentang kiamat tidak mengakhiri alam semesta dan kehidupan manusia, karena di luar sana ada bumi-bumi lain yang terbentuk dan hancur.

Sumber: