Orang Paling Miskin Bukan yang Uangnya Sedikit, Ini 5 Level Kemiskinan yang Sebenarnya

Orang Paling Miskin Bukan yang Uangnya Sedikit, Ini 5 Level Kemiskinan yang Sebenarnya

5 Level Kemiskinan yang Sebenarnya-Ilustrasi/Pexels-

Meskipun kelihatannya mereka memiliki mobil dan rumah, sebenarnya mereka miskin karena total kekayaan dan hutangnya seimbang. Artinya, mereka sebenarnya tidak memiliki apa-apa.

BACA JUGA:2 Faktor Utama Penyebab Kemiskinan di Indonesia Meningkat, Sampai Banyak Lahir Orang Miskin Baru

Jika dalam kondisi normal dalam 3 tahun pertama semuanya berjalan lancar tanpa masalah, mereka sehat, mungkin ini tidak akan menjadi masalah besar.

Namun, jika suatu saat mereka kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan, misalnya hanya mendapatkan gaji Rp6 juta per bulan setelah di-PHK, maka kehidupan mereka menjadi sulit karena masih harus membayar cicilan bulanan yang besar. Mereka adalah orang-orang yang memegang bom waktu dalam kehidupan mereka.

Miskin Level 4

Orang-orang yang tergolong 4, kemiskinan adalah orang-orang dengan bom waktu yang tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka miskin, tetapi terlihat kaya. Banyak orang melihat mereka sebagai orang kaya, padahal dari segi finansial, situasinya tidak seperti itu.

Bentuk kemiskinan lainnya dapat kita lihat pada orang-orang yang terlihat membangun bisnis atau memiliki usaha. Namun, jika kita menghitung atau mengaudit total hutang mereka, ternyata lebih besar daripada total aset yang mereka miliki. Kemampuan mereka untuk membayar hutang juga tidak terlalu baik.

Memang benar terlihat bahwa mereka memiliki rumah besar, properti, atau usaha, tetapi setelah semuanya dihitung, ternyata hutang mereka terlalu tinggi dan semuanya didapatkan dengan cara berhutang.

Ketika suatu saat bisnis mereka tidak berjalan lancar, mereka tidak memiliki cadangan, dan akhirnya mengalami kebangkrutan. Model kemiskinan ini sangat tidak disadari oleh banyak orang. Mereka merasa kaya, padahal sebenarnya tidak seperti itu.

BACA JUGA:3 Fakta Ironis Sistem Pinjol dan Paylater Sebagai Perangkap Kemiskinan

Mungkin bisnis mereka masih berjalan, tetapi pondasinya sangat rapuh. Suatu saat, gangguan kecil saja sudah cukup membuat semuanya roboh. Berapa banyak orang yang tiba-tiba jatuh miskin karena kondisi seperti ini.

Miskin Level 5

Yang lebih parah adalah orang-orang dengan model 5 dari segi kemiskinan. Siapa mereka? Mereka adalah orang-orang yang memiliki total cicilan hutang lebih besar dibandingkan dengan total pendapatan mereka. Hal ini bisa terjadi karena gaya hidup yang berlebihan, kegagalan dalam bisnis yang direncanakan, atau karena ambisi untuk membeli sesuatu.

Kami teringat akan seorang sahabat yang menceritakan bahwa dia bisa membeli rumah, tanah, dan mobil, semuanya melalui berhutang dan dibayarkan melalui cicilan. Pada saat itu, bisnisnya berjalan lancar dan dia memiliki pendapatan sekitar Rp20 hingga Rp30 juta per bulan, sementara cicilannya sekitar Rp12 hingga Rp15 juta.

Namun, suatu ketika bisnisnya mengalami penurunan dan pendapatannya hanya tinggal Rp7 juta per bulan. Akibatnya, cicilan hutangnya menjadi lebih besar dibandingkan dengan pendapatannya. Orang-orang seperti ini sangat berbahaya.

Jadi, dari 5 model kemiskinan yang telah dijelaskan sebelumnya, banyak orang lebih fokus pada model pertama, yaitu mereka yang memiliki pendapatan rendah dan kualitas diri yang kurang baik sehingga total pengeluaran mereka lebih besar dibandingkan dengan pendapatannya.

Sumber: