PM Palestina Nyatakan Penolakan Israel Terhadap Otoritas Palestina dan UNRWA

PM Palestina Nyatakan Penolakan Israel Terhadap Otoritas Palestina dan UNRWA

Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa. --ANTARA/Anadolu.

RADAR JABAR - Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada hari Senin (22/4) menyampaikan bahwa Israel menolak Otoritas Palestina dan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina UNRWA. Hal tersebut diungkapkan olehnya ketika mengunjungi Kota Tulkarm di Tepi Barat dan kamp pengungsi Nur Shams yang pada pekan lalu diserbu oleh tentara Israel, menyebabkan 14 orang tewas.

"Penjajah tidak ingin melihat kami hidup," ungkap Mustafa.

"Israel tidak mau Otoritas Palestina ada baik di tengah-tengah rakyatnya maupun UNRWA," tambahnya.

BACA JUGA:Rusia Ambil Tindakan yang Diperlukan Jika Senjata Nuklir AS Muncul di Polandia

Badan PBB tersebut sedang dalam sorotan setelah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang kemudian dibalas dengan tindakan agresi Israel di Jalur Gaza. UNRWA telah menegaskan bahwa Israel belum memberikan bukti konkret yang mendukung tuduhan tersebut.

"Agresi Israel terhadap kamp pengungsi Nur Shams dan kamp lainnya .. adalah kejahatan sistematis yang terus berlanjut dan menjadi alat (Israel) mempertahankan penjajahan selamanya sehingga rakyat kita tidak bisa mengecap kebebasan," ujar PM Palestina.

BACA JUGA:Mesir dan PBB: Panggilan untuk Israel Hentikan Pelanggaran terhadap Warga Sipil Gaza

Sementara itu, di tengah serangan Israel yang berlanjut di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, Israel semakin intensif dalam penyerbuan dan penahanan warga Palestina di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur yang didudukinya.

Hingga saat ini, setidaknya 486 warga Palestina telah tewas dan 4.900 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal di Tepi Barat. Data yang dikumpulkan oleh pihak Palestina dan internasional menunjukkan bahwa agresi Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan lebih dari 34.100 warga tewas, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

BACA JUGA:Mahmoud Abbas Akan Tinjau Kembali Kebijakan Palestina Terhadap AS setelah AS Gunakan veto di PBB

Selain itu, agresi Israel juga telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang besar dan mengakibatkan kelaparan yang parah, menyebabkan kematian anak-anak dan lansia di wilayah tersebut. Meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, Israel tetap bertahan dan melanjutkan serangannya.

Namun, saat ini, Israel juga dihadapkan pada gugatan dari Afrika Selatan atas tuduhan genosida, yang sedang diproses di Mahkamah Internasional (ICJ).*

Sumber: antaranews