Untuk Eksplor Minat Bakat, Mendikbudristek Ubah Wajib Pramuka di Sekolah Menjadi Ekstrakurikuler Pilihan

Mereka khawatir bahwa pencabutan status wajib pramuka dapat mengurangi minat siswa untuk bergabung dalam kegiatan ini.

Pramuka, selama ini dianggap sebagai sarana untuk membentuk karakter, kebersamaan, dan kemandirian siswa, sehingga dianggap penting untuk tetap dipertahankan sebagai kegiatan yang diikuti oleh semua siswa.

Di sisi lain, ada juga yang menganggap bahwa pramuka seharusnya menjadi sebuah pilihan yang dibuat secara sadar oleh setiap individu, bukan sesuatu yang dipaksakan.

Dengan demikian, pencabutan status wajib pramuka diharapkan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kesadaran diri siswa dalam memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Dalam implementasinya, pihak sekolah diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup kepada siswa dan orang tua mengenai berbagai pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia.

Selain itu, diharapkan pula adanya dukungan dan fasilitas yang memadai untuk mendukung berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang dipilih oleh siswa.

 

BACA JUGA:KPU Resmi Meluncurkan Tahapan Pilkada Serentak 2024 di Prambanan

 

Dengan demikian, pencabutan status wajib pramuka sebagai ekstrakurikuler diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan potensi siswa, namun tetap memperhatikan nilai-nilai dan manfaat dari kegiatan pramuka itu sendiri.

Seiring berjalannya waktu, implementasi kebijakan ini akan menjadi tolak ukur dalam menilai efektivitas dan keberhasilannya dalam memberikan ruang lebih besar bagi pengembangan potensi siswa di bidang ekstrakurikuler.