IDA Camp #5 Pangandaran Siap Digelar

IDA Camp #5 Pangandaran Siap Digelar

IDA Camp #5 Pangandaran Siap Digelar--

"Kami juga ditawari untuk menggunakan fasilitas di Pusdiklat BNPB untuk penyelenggaraan IDA Camp level nasional." Tutur Ahmad.

 

Menko Perekonomian RI, Menparekraf RI, Menkes RI serta Gubernur Lemhanas RI, juga diketahui turut mendukung pelaksanaan IDA Camp #5 Pangandaran. Menparekraf bahkan mengutus Staff Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, untuk memberikan materi tentang safety & tourism, yang akan menegaskan pentingnya rambu-rambu kesiapsiagaan bencana dan upaya adaptasi, dan juga akan dapat meningkatkan kunjungan di sektor wisata Pangandaran.

 

"Kami juga sudah mengkomunikasikan kunjungan Kemenparekraf RI ini ke organisasi terkait seperti ASITA dan PHRI, insya Allah mereka juga siap hadir di IDA Camp #5 Pangandaran." Ungkap Ahmad.

 

"Lemhanas RI juga akan mengisi Kuliah Kebangsaan dengan materi 'Peran Relawan dalam Ketahanan Nasional', BMKG RI mengirim Narasumber untuk materi peta ancamanan bencana di Jawa Barat, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini bahkan sedang menjadwalkan untuk menghadiri IDA Camp #5 langsung di Pangandaran." Ungkap Ahmad.

 

Sementara itu, Luki Abdullah, Ketua Ikatan Pelajar NU (IPNU) Pangandaran, menyampaikan bahwa para relawan lokal tampak sangat antusias dalam menyambut kegiatan ini.

"Acara ini berbasis kerelawanan. Para stakeholders berlomba-lomba menyampaikan kontribusinya untuk masyarakat Kab. Pangandaran khususnya, serta Masyarakat Republik Indonesia pada umumnya, yang lebih adaptif sehingga tahan dalam menghadapi ancaman bencana seperti apapun. Para relawan lokal Pangandaran dan Relawan Jawa Barat juga antusias mempersiapkan silaturahmi relawan se-Jawa Barat dan Latihan Simulasi Bencana Alam Tsunami yang rencananya juga akan dihadiri perwakilan Kapusdiklat BNPB." Ungkap Luki.

 

"BPBD Jawa Barat, ditengah kesibukan mengamankan arus mudik lebaran, juga turut menjadi yang terdepan mendukung giat IDA Camp #5 Pangandaran ini. Bagaimana, apa bentuk dukungan anda untuk Masyarakat Indonesia yang Adaptif?" Tanya Luki.

Sumber: