Klaim Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Ganjar Tolak dan Pilih Berada di Luar Pemerintahan

Klaim Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Ganjar Tolak dan Pilih Berada di Luar Pemerintahan

Tangkapan layar - Capres RI Ganjar Pranowo saat memberikan keterangan pers di kawasan Gondangdia, Jakarta, Kamis 21 Maret 2024-Narda Margaretha Sinambela-ANTARA

Radar Jabar – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengklaim mendapat tawaran gabung kabinet pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Paslon capres-cawapres nomor urut 2 tersebut sudah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

Terkait tawaran itu, Ganjar mengaku sudah memberikan penolakan. Dirinya lebih memilih berada di luar pemerintahan daripada mengisi jabatan menteri pada pemerintahan mendatang andai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tidak mengubah ketetapan KPU.

 

“Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnua memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan, bukan saya, tidak fair,” ujarnya di Jakarta, Selasa 26 Maret 2024, dikutip dari cnnindonesia.com.

 

Menurut tandem Mahfu MD di Pilpres 2024 tersebut, keputusan berada di luar pemerintahan akan membuat mekanisme check and balance terjaga. Salah satu tujuan utama check and balace ialah demi menghindari pemusatan kekuasaan di satu lembaga saja.

 

BACA JUGA:Anies Baswedan Duga Lembaga Negara Terlibat Dalam Pemenangan Pilpres 2024

 

“Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi dan lebih banyak yang hebat di kelompoknya masing-masing apalagi kalau kita lihat banyak sekali tim atau partai politik yang mendukung paslon, pasti juga punya harapan,” tutur Ganjar dalam keterangannya di Jakarta, dikutip dari Antara.

 

Ganjar Pranowo menegaskan lebih menghormati apabila memberi kebebasan pada paslon pemenang Pilpres 2024 dalam menentukan susunan kabinet. Lebih baik pula jika ia ada di luar pemerintahan supaya demokrasi sehat.

 

Maka dari itu, politikus PDIP tersebut masih berkomunikasi dengan para relawan Ganjar-Mahfud di dalam negeri dan luar negeri untuk melaksanakan berbagai kegiatan. Hal ini bertujuan mewujudkan ide atau gagasan dengan memperhatikan realita yang terjadi di tengah masyarakat.

 

Ganjar mengatakan akan kembali menjadi rakyat biasa pasca MK mengumumkan putusan atas sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU) yang akan digelar pada 22 April 2024.

 

BACA JUGA:Tim Prabowo-Gibran Siapkan 45 Pengacara Mahal, Ada Hotman Paris

 

Mantan Gubernur Jawa Tengah pun memberikan pesan untuk relawan dan pemerintahan yang akan datang. Ia berterima kasih kepada relawan pendukung Ganjar-Mahfud dan menegaskan bahwa tidak ada perjuangan yang sia-sia.

 

“Tapi takdir, Allah sudah tentukan. Maka ada banyak yang bisa kita kerjakan untuk rakyat sehingga siapa pun yang ditetapkan oleh KPU dan itu menang. Oktober dia dilantik,” imbuhnya.

 

“Berikan mereka kesempatan untuk memerintah dan kita bisa memberikan dukungan dengan cara macam-macam. Yang baik kita dukung, yang tidak baik kita kritik dan yang berkuasa kalau dikritik telinganya enggak boleh tipis, karena itu kecintaan kita pada Republik.” Pungkas Ganjar.

Sumber: