Presiden Prabowo Lepas Baju Safari Saat Lagu Buruh Dinyanyikan di Monas

Presiden Prabowo Lepas Baju Safari Saat Lagu Buruh Dinyanyikan di Monas.--Antaranews.com
RADAR JABAR - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terlihat melepaskan jas safari yang dikenakannya saat lagu perjuangan kaum buruh, "Internasionale", diputar dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional (May Day). Acara tersebut diselenggarakan oleh gabungan serikat pekerja Indonesia di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada hari Kamis.
Setelah menyampaikan pidato di hadapan ratusan ribu buruh yang hadir di lokasi perayaan May Day, Prabowo menyaksikan para pimpinan serikat buruh, yakni Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat, memimpin massa menyanyikan lagu buruh legendaris tersebut.
Presiden Prabowo tampak bersemangat dan menunjukkan antusiasme untuk bergabung menyanyikan lagu bersama para buruh. Ia bahkan turut mengepalkan tangan ke udara, sebagai simbol semangat, meskipun cuaca saat itu sangat terik.
Setelah itu, Kepala Negara yang tengah mengenakan topi berwarna biru melangkah menuju bagian depan panggung dan melemparkan topi tersebut ke arah kerumunan orang.
BACA JUGA:Kepedulian PLN Icon Plus Terhadap Keindahan Dan Keselamatan Masyarakat Dengan Perapihan Kabel Optik
Tak lama, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang selalu berada di sisi Presiden menyerahkan sebuah topi lain dengan warna yang serupa kepada sang Presiden.
Prabowo kemudian berjalan ke sisi panggung dan kembali melemparkan topi tersebut ke arah massa yang saat itu tengah menyanyikan lagu buruh.
Selanjutnya, Presiden Prabowo juga melepas pakaian safari berwarna krem yang biasa ia kenakan saat melakukan kunjungan kerja.
Baju safari yang dikenakan Presiden Prabowo Subianto secara spontan dilepas dan dilemparkan ke arah kerumunan massa yang memenuhi area acara. Tindakan ini membuat Presiden hanya mengenakan kaus dalam berwarna coklat muda yang tampak basah kuyup oleh keringat, menandakan betapa antusias dan bersemangatnya ia dalam mengikuti rangkaian kegiatan peringatan Hari Buruh Internasional.
Setelah melepas baju safari tersebut dan melemparkannya kepada para peserta aksi, Presiden Prabowo kembali menunjukkan gestur yang membakar semangat, yakni dengan mengepalkan kedua tangannya ke atas, seolah memberi dorongan moral kepada para buruh agar tetap gigih memperjuangkan hak-haknya.
BACA JUGA:Bank bjb Cetak Laba Rp606 Miliar di Triwulan I 2025, Tumbuh Positif di Tengah Tantangan Global
Tidak hanya itu, momen keakraban terus berlanjut saat Prabowo hendak meninggalkan area panggung utama. Ia tidak langsung pergi begitu saja, melainkan menyempatkan diri untuk meladeni permintaan swafoto dari para pimpinan serikat buruh yang hadir.
Sikapnya yang ramah dan terbuka ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang merasa diperhatikan. Bahkan, sebelum benar-benar pergi dari lokasi, ia sempat membagikan beberapa potong kaus kepada massa dari atas Maung Putih kendaraan dinas yang digunakan untuk mengantarkannya keluar dari area perayaan.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional pada tahun ini tidak hanya menjadi sorotan publik dalam negeri, tetapi juga mendapat respon positif dari komunitas buruh internasional.
Salah satu apresiasi datang dari tokoh dunia, yakni Shoya Yoshida yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Dunia.
Dalam pidatonya yang disampaikan di tengah acara, Yoshida menyampaikan bahwa kehadiran langsung seorang presiden dalam peringatan Hari Buruh adalah sesuatu yang sangat berarti dan simbolik.
"Perayaan Hari Buruh tahun ini sangat bersejarah karena dihadiri oleh Kepala Negara," kata Yoshida di hadapan para Buruh dan tamu undangan yang memadati kawasan Monas.
Sumber: