Bahaya Makan Makanan Pedas Saat Berbuka: Mengenal Risiko dan Cara Menguranginya
Ilustrasi--Freepik
Makanan pedas dapat memperburuk kondisi penyakit usus seperti kolitis dan sindrom iritasi usus. Sensasi panas yang dihasilkan oleh cabai dapat merusak lapisan usus dan memicu gejala yang tidak nyaman.
3. Penyakit Kelenjar Pinggang
Konsumsi makanan pedas yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kelenjar pinggang, termasuk batu ginjal dan infeksi kandung kemih. Tingginya asam urat dalam makanan pedas dapat memicu pembentukan kristal yang mengganggu fungsi normal kelenjar pinggang.
BACA JUGA:14 Rekomendasi Makanan yang Mengandung Serat, Cocok Dikonsumsi Saat Bulan Puasa
Mengurangi Risiko
Mengurangi risiko-risiko tersebut bisa menjadi langkah bijak untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama saat menjalani ibadah puasa. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Mengurangi Konsumsi
Cobalah untuk mengurangi jumlah makanan pedas yang dikonsumsi dalam satu waktu. Mengontrol porsi dan frekuensi konsumsi makanan pedas dapat membantu mengurangi risiko dampak negatifnya.
2. Konsumsi Bersamaan
Hindari mengonsumsi makanan pedas secara bersamaan dengan makanan non-pedas seperti nasi putih atau nasi biru. Mengombinasikan makanan pedas dengan makanan yang lebih ringan dapat membantu meredakan sensasi panasnya.
3. Makanan Pedas Setelah Makan
Lebih baik mengonsumsi makanan pedas setelah makan utama, sehingga perut tidak kosong. Ini dapat membantu mengurangi efek iritasi pada lambung dan saluran pencernaan.
4. Konsumsi Secara Berkala
Batasi konsumsi makanan pedas secara berlebihan, dan pilih untuk mengonsumsinya secara berkala daripada setiap hari. Memberi jeda waktu antara konsumsi makanan pedas juga dapat memberi tubuh kesempatan untuk pulih dan menghindari kelebihan paparan capsaicin.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Jus Buah yang Bagus untuk Darah Tinggi dengan Rasa Memikat Lidah!
Kesimpulan
Makanan pedas adalah bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya kuliner Indonesia, namun perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat membawa risiko bagi kesehatan. Memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi, serta mengombinasikannya dengan makanan yang seimbang, kita dapat menikmati kenikmatan makan makanan pedas tanpa harus khawatir tentang dampak negatifnya.
Sumber: