Inilah Dampak Buruk Pada Lambung Jika Terlalu Banyak Makan Makanan Pedas
Ilustrasi--Sumber gambar: freepik.com
RADAR JABAR - Makanan pedas merupakan makanan yang sudah menjadi salah satu bagian dari banyak budaya kuliner di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sambal, cabai, dan berbagai bumbu pedas lainnya sering kali menjadi pelengkap yang tidak bisa dipisahkan dari hidangan sehari-hari. Meskipun memiliki rasa yang menggugah selera, konsumsi makanan pedas dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek negatif bagi lambung.
Berikut dampak buruk terlalu banyak makan pedas terhadap kesehatan lambung:
Cabai dan bumbu pedas mengandung senyawa aktif bernama capsaicin. Capsaicin adalah komponen utama yang memberikan sensasi pedas pada makanan. Senyawa ini merangsang reseptor rasa sakit di mulut dan lidah, yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak untuk merespon sensasi panas dan pedas.
Dalam jumlah yang wajar, capsaicin dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, seperti meningkatkan metabolisme dan membantu mengurangi rasa sakit. Namun, konsumsi berlebihan dapat berakibat buruk, terutama bagi lambung.
Gangguan pada Lambung akibat Makanan Pedas
1. Iritasi dan Peradangan Lambung
Makanan pedas dapat menyebabkan iritasi pada lapisan lambung. Lapisan lambung terdiri dari mukosa yang berfungsi melindungi dinding lambung dari asam lambung yang korosif. Ketika kita mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak, capsaicin dapat merangsang produksi asam lambung berlebih. Peningkatan asam lambung ini dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada mukosa lambung, yang dalam jangka panjang bisa memicu gastritis atau radang lambung.
2. Tukak Lambung
Gastritis yang tidak diobati dengan baik dapat berkembang menjadi tukak lambung. Tukak lambung adalah luka terbuka yang terbentuk pada lapisan dalam lambung. Selain karena iritasi oleh capsaicin, tukak lambung juga bisa disebabkan oleh peningkatan produksi asam lambung yang mengikis lapisan pelindung lambung. Gejala yang muncul akibat tukak lambung meliputi nyeri ulu hati, mual, muntah, dan bahkan perdarahan pada kasus yang parah.
Sumber: