Bahaya Makan Makanan Pedas Saat Berbuka: Mengenal Risiko dan Cara Menguranginya

Bahaya Makan Makanan Pedas Saat Berbuka: Mengenal Risiko dan Cara Menguranginya

Ilustrasi--Freepik

RADAR JABAR - Meskipun cukup menggoda, namun bahaya makan makanan pedas saat berbuka dapat memberikan dampak buruk bagi tubuh.

Makanan pedas telah menjadi warisan kaya rasa dan kultur kuliner Indonesia. Di setiap sudut negeri, kita bisa menemukan hidangan yang diwarnai dengan berbagai bumbu dan cabai yang membuat lidah terasa bergoyang.

Namun, di balik kenikmatannya, makanan pedas juga menyimpan sejumlah risiko bagi kesehatan, terutama saat dikonsumsi saat berbuka puasa. Mari kita telusuri lebih jauh mengenai bahaya makan makanan pedas ketika berbuka serta risiko-risiko tersebut dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi dampak negatifnya.

Risiko bagi Kesehatan

1. Pertumbuhan Kanker

Kajian ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat meningkatkan risiko pertumbuhan kanker, terutama pada saluran pencernaan dan kelenjar pinggang. Cabai, bahan utama dalam makanan pedas, mengandung senyawa capsaicin yang telah terbukti memiliki efek karsinogenik pada beberapa penelitian.

2. Gangguan Pencernaan

Sensasi panas yang tercipta dari makanan pedas dapat merangsang produksi asam lambung secara berlebihan. Hal tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti diare, nyeri perut, dan hilangnya nafsu makan.

Bagi individu dengan sensitivitas pencernaan yang tinggi, mengonsumsi makanan pedas bisa menjadi mimpi buruk.

3. Peradangan

Capsaicin dalam makanan pedas juga dapat memicu reaksi peradangan di dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti arthritis dan penyakit autoimun.

BACA JUGA: Efek Bahaya Merokok Saat Buka Puasa bagi Kesehatan, Wajib Diwaspadai!

Risiko Penyakit

1. Penyakit Jantung 

Studi telah menunjukkan bahwa konsumsi makanan pedas secara teratur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Capsaicin dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama untuk serangan jantung dan stroke.

2. Penyakit Usus

Sumber: