Bawaslu Gelar Ngabuburit Pengawasan, Ajak Peserta Tumbuhkan Nilai Spiritual dalam Bekerja

Bawaslu Gelar Ngabuburit Pengawasan, Ajak Peserta Tumbuhkan Nilai Spiritual dalam Bekerja

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten Bogor Burhanuddin. -Regi Pratasyah-Radar Jabar

RADAR JABAR - Bawaslu Kabupaten Bogor gelar acara sosialisasi “Ngabuburit Pengawasan” pada bulan Ramadan bersama organisasi islam dan kalangan mahasiswa.

Kegiatan yang bertajuk “Menajamkan Spiritualitas Pengawasan Melalui Refleksi dan Evaluasi Penyelenggaraan Tahapan Pemilihan dan Peningkatan Kapasitas SDM dari Perspektif Stakeholder untuk Pemilih Bermartabat” di gelar di Hotel Lorin, Sentul, Kabupaten Bogor.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kabupaten Bogor Burhanuddin menjelaskan, meski perhelatan pemilu sudah selesai. Pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan informasi kepemiluan dan demokrasi.

Burhanuddin menyampaikan, para peserta diharapkan membangun spiritualitas, pengawasan kerja kenegaraan, dan menumbuhkan nilai spiritual jujur dan adil di lingkungan masyarakat.

BACA JUGA:Sinergisitas Kemenhut dan ATR/BPN, Segel 4 Villa di Lokasi Berbeda

BACA JUGA:Segel 7 Villa Forest Hill Puncak Bogor, Kemenhut: Bukan Abuse of Power

Ia menambahkan, perhelatan pemilu sebagai tugas dari negara perlu dibarengi dengan nilai spiritual agar menciptakan kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaannya.

“Jangan sampai kemudian soal kerja negara ini dianggap sebagai kerja duniawi karena kan harus diimbangi dengan sisi spiritual supaya nilai jujur dan adil itu terjadi,” kata Burhanudin, dikutip Minggu (9/3/2025).

Pada ajang ngabuburit itu, Bawaslu memanfaatkannya sebagai refleksi dan evaluasi kinerja saat melaksanakan perannya dalam tahapan pemilu di Kabupaten Bogor.

“Juga kami ingin mendapatkan aspirasi atau informasi masyarakat berkaitan tahapan yang sudah dilakukan,” jelas dia.

“Jadi memang sengaja momen ramadhan ini kami isi, walaupun tahapan sudah selesai tapi tentu soal politik demokrasi itu takkan pernah selesai di kabupaten Bogor khususnya di Indonesia,” sambungnya.*

Sumber: