3 Bukti Kasus Pelecehan Seksual Tentara Israel Pada Tahanan Palestina, Bahkan Dilakukan Wanita

3 Bukti Kasus Pelecehan Seksual Tentara Israel Pada Tahanan Palestina, Bahkan Dilakukan Wanita

Bukti Kasus Pelecehan Seksual Tentara Israel Pada Tahanan Palestina Wanita dan Laki-Laki-Ist-

Bahkan, Sahar juga mengatakan bahwa setiap proses interogasi otoritas Israel secara sadar melakukan pelecehan seksual untuk menekan para narapidana agar mengakui kesalahan yang tidak mereka perbuat.

BACA JUGA:Tentara Wanita Israel Alami Diskriminasi, Dijadikan Tumbal Saat Perang

Dari pengakuan Shabirin Amara dan Dena Karmi, kita bisa menilai bahwa kekejaman serta kebiadaban Zionis Israel tidak hanya mereka tunjukkan dengan cara membombardir warga sipil Palestina, namun mereka juga melakukannya dengan melecekan para tahanan wanita.

3. Sipir Wanita Minta Dilayani Tahanan Laki-Laki Palestina

Sebenarnya, selain kasus pelecehan terhadap tahanan wanita, beberapa di antara kita mungkin tak akan pernah menyangka jika pelecehan yang dilakukan dalam penjara Israel juga dialami para tahanan laki-laki berkewarganegaraan Palestina.

Dikutip dari BBC, kabar itu ramai diberitakan oleh media-media Israel. Latar belakangnya adalah seorang sipir wanita yang mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan seorang pria Palestina yang sudah ditahan karena melancarkan serangan mematikan terhadap warga sipil Israel.

Kabar itu semakin tak terbantahkan setelah pengadilan tinggi Israel yang mendengar kasus tersebut memerintahkan agar informasi penting seperti nama, lokasi, dan pelaku tidak dipublikasikan.

Menurut pengakuan seorang pengacara, seperti dilaporkan oleh Sky News, skandal seks antara sipir wanita Israel dengan tahanan Palestina bisa terjadi karena sipir wanita tersebut diancam oleh tahanan untuk melakukan hubungan seksual.

Lebih parahnya lagi, saat sipir wanita itu menjalani proses penyelidikan, dia mengklaim bahwa para sipir wanita lainnya juga pernah melakukan hubungan layaknya suami istri dengan pria yang sama. Menariknya, pengakuan sang pengacara dan sipir wanita tersebut mendapat bantahan dari seorang Perwira Polisi senior, yang mengatakan bahwa tuduhan itu tidak benar dan tidak disertai dengan bukti.

BACA JUGA:Tujuan Allah Mengumpulkan Zionis Yahudi Israel di Tanah Palestina

Yang tak kalah mengejutkan lagi, setelah skandal seks yang melibatkan sipir wanita dan tahanan Palestina, motif kejadian ternyata nyata, para sipir wanita itu sengaja ditugaskan dalam penjara laki-laki atas permintaan mereka sendiri, dengan tujuan ingin memenuhi kebutuhan seksual mereka.

Tanggapan Pihak Israel

Hal itu terungkap ketika satu unit kepolisian yang bertugas menyelidiki skandal tersebut mendapat laporan lain, di mana kepala penjara bernama Freddy Ben Saferin dituduh sengaja menugaskan sipir wanita di penjara khusus laki-laki.

Sebenarnya, kasus pelecehan terhadap tahanan laki-laki ini sempat berhenti karena kurangnya bukti, akan tetapi setelah laporan itu diterima polisi, penyidik kasus itu pun kembali dibuka bahkan disebarkan ke media-media Israel.

Alhasil, setelah Israel disorot oleh media-media di seluruh dunia karena skandal tersebut, Menteri Keamanan Zionis Israel, Itamar Ben-Gavir, mengumumkan bahwa sipir perempuan tak akan lagi bertugas di penjara laki-laki.

Tak tanggung-tanggung, untuk menutupi kebusukan mereka, Zionis Israel sampai merekrut 1000 sipir laki-laki yang bertugas menggantikan para sipir perempuan. Bahkan, Ben-Gavir juga mengatakan bahwa pada pertengahan tahun 2025 tidak akan ada satupun lagi sipir perempuan yang bertugas di dalam penjara.

Seperti yang telah kalian simak, di mana kasus pelecehan yang dilakukan oleh sipir Zionis, baik itu terhadap tahanan wanita maupun tahanan laki-laki, bukanlah kejadian yang baru. Melainkan kasus yang sudah memakan banyak korban.

Sumber: