Tradisi Seserahan Pernikahan di Indonesia: Makna dan Simbolisme

Tradisi Seserahan Pernikahan di Indonesia: Makna dan Simbolisme

Ilustrasi Seserahan--istimewa

Radar Jabar - Pernikahan adalah momen sakral yang diwarnai oleh berbagai tradisi dan upacara. Di Indonesia, salah satu tradisi yang tak kalah penting adalah seserahan.

Seserahan merupakan simbol dari kedua belah pihak yang saling memberikan hadiah sebagai ungkapan rasa cinta, kesetiaan, dan harapan untuk membangun kehidupan bersama.

1. Simbolisme Seserahan

Seserahan pada dasarnya adalah kumpulan hadiah yang dibawa oleh pihak pengantin pada saat akad nikah. Hadiah-hadiah ini tidak hanya memiliki nilai material, tetapi juga sarat dengan makna dan simbolisme. Contoh seserahan umumnya mencakup benda-benda seperti sirih, pinang, dan buah-buahan. Setiap item memiliki makna tersendiri, seperti sirih yang melambangkan keharmonisan, pinang yang melambangkan keberuntungan, dan buah-buahan yang mewakili kesuburan.

BACA JUGA:10 Ide Kado untuk Pernikahan, Gak Usah Bingung!

2. Bentuk dan Jenis Seserahan

Seserahan memiliki berbagai bentuk dan jenis tergantung pada adat istiadat di setiap daerah di Indonesia. Umumnya, seserahan terdiri dari sejumlah barang yang dibawa oleh pihak pengantin perempuan dan laki-laki. Pihak laki-laki biasanya memberikan seserahan berupa emas, uang, kain, dan perlengkapan rumah tangga. Sementara itu, pihak perempuan memberikan seserahan berupa pakaian adat, hiasan, dan makanan.

3. Filosofi dan Makna Setiap Item

Setiap item dalam seserahan tidak hanya diberikan begitu saja, tetapi memiliki filosofi dan makna mendalam. Sebagai contoh, pemberian emas melambangkan kemampuan finansial untuk mendukung kehidupan berumah tangga. Pakaian adat yang disertakan dalam seserahan juga melambangkan keinginan untuk memperkuat identitas budaya dan tradisi keluarga.

4. Prosesi Pemberian Seserahan

Pemberian seserahan dilakukan dalam suatu prosesi yang sakral dan penuh makna. Pihak pengantin biasanya akan duduk berhadapan di hadapan orang tua atau sesepuh yang menjadi saksi. Prosesi ini juga sering diiringi oleh doa dan niat baik untuk membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis.

5. Nilai Historis dan Kearifan Lokal

Seserahan bukanlah sekadar tradisi kosong, melainkan juga mencerminkan nilai historis dan kearifan lokal. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khasnya sendiri dalam melaksanakan tradisi seserahan. Hal ini menjadikan pernikahan sebagai suatu upacara yang tidak hanya merayakan cinta kedua insan, tetapi juga warisan budaya yang perlu dilestarikan

BACA JUGA:5 Nasihat untuk Laki-Laki yang Belum Menikah di Umur 30 Tahun

Penutup: Kesatuan Dalam Keberagaman

Sumber: