5 Nasihat untuk Laki-Laki yang Belum Menikah di Umur 30 Tahun
Nasihat untuk Laki-Laki yang Belum Menikah di Umur 30 Tahun-Ilustrasi/Pixabay-
RADAR JABAR - Untuk laki-laki umur 30 tahun, mengapa belum menikah? Pertanyaan ini sering kali kami dengar. Bahkan jika seorang laki-laki pernah menjalin hubungan lebih dari 10 kali. Meskipun begitu, di antara para wanita tersebut, tidak ada yang berhasil meyakinkan dia untuk menikah. Bagi saya, pernikahan bukan hanya sekedar pernikahan, tapi juga tentang dengan siapa kita menikah.
Ini adalah curhatan dan nasihat dari seorang laki-laki yang belum menikah di usia 30 tahun.
Sejak saya berusia 20-an, saya sering menghabiskan beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun sendirian. Terkadang rasanya kesepian, namun hari ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya dalam mengatasi kesepian di usia 30-an.
Ketika saya memasuki usia yang seharusnya siap menikah, saya awalnya merasa biasa-biasa saja menjalani hidup sendirian. Namun, omongan dari orang-orang di sekitar saya mulai mempengaruhi perasaan saya. Mereka selalu bertanya mengapa saya, yang dianggap ganteng dan mapan, belum juga menikah. Rasa kesepian pun mulai menyusup.
1. Belajar Merasa Nyaman dengan Kesendirian
Langkah pertama yang saya ambil adalah belajar untuk merasa nyaman dengan keadaan sendirian. Mengapa? Karena dari pengalaman saya, kesendirian bisa menjadi anugerah besar dan kesempatan untuk tumbuh serta menyembuhkan luka-luka di masa lalu, asalkan kita memanfaatkannya dengan baik.
Jika tidak, kita hanya akan membuang-buang waktu dengan kegiatan yang tidak produktif seperti terlalu lama berselancar di media sosial, bermain game, menonton film (bahkan film porno), atau bahkan terlalu fokus pada obsesi tertentu seperti kecanduan terhadap klub sepak bola, seperti kecanduan saya pada Liverpool.
BACA JUGA:6 Nasihat Sebelum Umur 30 Tahun, Nomor 4 Sangat Berarti
Semua itu hanya merupakan cara untuk melarikan diri dan mengalihkan perhatian dari rasa sakit yang kita rasakan. Jika kita tidak memiliki kendali atas diri sendiri dan tidak mampu mengalihkan fokus kita pada hal-hal yang bermanfaat, kita mungkin malah terjebak dalam hubungan pertemanan yang toksik atau bahkan terburu-buru mencari pasangan hidup yang mungkin juga memiliki sifat toksik.
Kenapa ini bisa terjadi? Biasanya, kita cenderung tertarik dan menarik orang-orang dengan frekuensi yang sejalan dengan kita, baik secara mental, emosional, spiritual, bahkan mungkin ekonomi.
Jika mental kita tidak sehat, emosi tidak stabil, dan jarang beribadah dengan spiritualitas yang kurang baik, ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang buruk, maka kita akan cenderung berada di sekitar orang-orang dengan karakteristik serupa. Oleh karena itu, penting untuk belajar menjalani waktu sendirian.
2. Kembangkan Kemampuan Diri
Manfaatkan waktu sendirian untuk menyembuhkan mental, menstabilkan emosi, dan rajin beribadah. Setelah itu, baru fokus pada hal-hal lain, seperti urusan finansial. Kondisi internal yang stabil, termasuk mental, emosi, dan spiritual, akan memudahkan pencarian rezeki.
Meskipun memiliki pasangan, jika kondisi internal kita tidak baik, kita tetap bisa merasa kesepian. Oleh karena itu, lebih baik fokus pada pengembangan diri.
BACA JUGA:7 Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah
Pada usia 30-an, kita sudah memiliki sistem yang terakar dalam hati, pikiran, dan jiwa. Self-improvement diperlukan untuk merubah sistem tersebut menjadi lebih baik. Ketika kita sudah memiliki sistem dan diri yang lebih baik, kita akan mampu menarik orang-orang sejalan dengan kita dan mendapatkan pasangan yang berkualitas.
Sumber: