Mengetahui Karakter Seseorang Melalui Urusan Traktir Mentraktir, Pahami Etikanya!

Mengetahui Karakter Seseorang Melalui Urusan Traktir Mentraktir, Pahami Etikanya!

Cara Mengetahui Karakter Seseorang Melalui Urusan Traktir Mentraktir-Ilustrasi/PB-

RADAR JABAR - Jika kamu ingin mengetahui sifat buruk seseorang, kamu bisa langsung melihat ketika masuk ke dalam urusan traktir mentraktir. Tidak perlu bertanya kepada orang pintar atau mencari di Google, cukup amati cara dia memperlakukan orang lain.

Kali ini, kami akan membahas mengapa di meja makan, dari masalah pembayaran saja, kita dapat langsung menilai apakah seseorang pantas atau tidak menjadi pasangan hidup kita, atau menjadi rekan kerja kita. Apakah orang ini dapat diandalkan sebagai orang kepercayaan kita?

Ketika kita berkumpul atau makan siang, seringkali terjadi dramatisme kecil yang tidak kita sadari, baik itu di restoran atau kafe. Sebuah peristiwa menarik tentang karakter seseorang dapat terlihat saat urusan pembayaran. Percayalah atau tidak, momen ini bisa memberikan banyak cerita tentang sifat sebenarnya seseorang.

Tipe Tidak Suka Berbagi

Mari kita mulai dengan tipe yang pertama. Meskipun terlihat mampu secara finansial dan memiliki profil keren di LinkedIn atau media sosial yang terkesan mewah, namun saat membayar, orang ini mungkin bereaksi negatif.

Ketika tagihan datang secara mendadak, bisa jadi dia mengalami sakit perut, harus pergi ke toilet, berpura-pura menerima telepon, atau terlibat dalam percakapan yang tidak jelas. Intinya, dia menciptakan suatu drama seolah-olah ingin menghindari melihat jumlah tagihan.

Orang-orang seperti ini mungkin tidak suka berbagi atau memiliki sifat yang sangat egois. Dengan cepat terlihat bahwa dia tidak peduli dengan seberapa terkenal dia, seberapa keren penampilannya di dunia mode, atau bahkan kapan dia lahir.

BACA JUGA:10 Alasan Mengapa Kepribadian INFJ Paling Langka di Dunia

Dia dengan sengaja atau tanpa sadar menunjukkan sikap yang tidak mau berbagi dalam makan bersama. Dari cara dia menanggapi tagihan, jawabannya terkesan cuek dan seolah-olah dia tidak tahu apa-apa.

Tipe Suka Berbagi

Tipe yang kedua adalah kebalikannya. Orang ini cenderung membayar tagihan tanpa banyak bicara. Bahkan, seringkali ketika kita masih asyik berbincang dengan teman atau tengah berdialog dengan lawan bicara, tiba-tiba kita menyadari bahwa tagihan kita sudah dibayarkan.

Hal ini membuat kita merasa sungkan karena sudah lama tidak bertemu. Contoh ini menunjukkan sikap yang tulus, di mana orang tersebut tidak ingin mengambil pujian dan tidak memerlukan banyak apresiasi.

Dari tindakannya, kita bisa melihat bahwa orang ini sangat menghargai momen dan hubungan. Hal ini termanifestasi melalui tindakan sederhana seperti membayar tagihan yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya.

Orang seperti ini layak dijadikan teman, close friend, atau bahkan di dalam lingkaran pertemanan terdekat. Meskipun terlihat sebagai tindakan sederhana, tindakan membayar tagihan ini sebenarnya mencerminkan rasa penghargaan yang mendalam terhadap hubungan persahabatan.

Tampaknya mungkin sepele, namun perilaku ini menunjukkan bahwa orang tersebut sungguh menghargai pertemanan. Bahkan, dia tidak segan-segan membayar untuk sejumlah orang, termasuk saudara atau keluarga kita. Orang yang senang berbagi seperti ini memang luar biasa, karena dia betul-betul menghargai arti pertemanan, dan sebaliknya, dia tidak ingin menerima pembayaran atas tindakannya.

Etika Traktir-Mentraktir

Mari kita bahas etika mentraktir dan ditraktir orang. Bagaimana seharusnya sikap kita ketika kita dihadapi situasi diberi traktir, misalnya ketika alasan atau rekan bisnis kita yang memberikan traktiran? Apakah kita harus mengikuti suatu etika tertentu?

Sumber: