Mengapa Jangan Keluar dari Zona Nyaman? Ini Perbedaannya dengan Zona Malas

Mengapa Jangan Keluar dari Zona Nyaman? Ini Perbedaannya dengan Zona Malas

Alasan Mengapa Jangan Keluar dari Zona Nyaman-Ilustrasi/Unsplash/RaynerSimpson-

RADAR JABAR - Kami merasa aneh dengan istilah 'zona nyaman'. Seharusnya seseorang yang telah diberkahi dengan kenyamanan hidup oleh Sang Maha kuasa seharusnya bersyukur, bukan malah ingin keluar dari kenyamanan tersebut. Mengapa kita jangan keluar dari zona nyaman?

Sikap seperti itu dianggap tidak menghargai dan tidak bersyukur terhadap pemberian Sang Mahakuasa. Lebih ironisnya, mengapa orang ingin keluar dari zona nyaman setelah merasa nyaman?

Istilah 'comfort zone' sering kali diucapkan atau didengar, mungkin sebagai peringatan agar tidak terlalu lama berada di dalamnya karena dapat menghambat perkembangan. Seseorang seharusnya mampu keluar dari zona nyaman agar hidupnya memiliki tantangan hidup dan variasi.

Sayangnya, banyak orang tanpa sadar menanamkan stereotip negatif terhadap zona nyaman. Selain itu, setiap kali kita mencari kata kunci 'zona nyaman' di internet, yang muncul adalah artikel-artikel yang menjelaskan cara keluar dari zona nyaman.

BACA JUGA:7 Cara Agar Kamu Keluar dari Zona Nyaman

Kesimpulannya, zona nyaman tidak dianggap baik. Menurut banyak literatur, zona nyaman adalah keadaan di mana seseorang merasa terbiasa dan nyaman karena mampu mengontrol lingkungannya.

Menurut literatur tersebut, dalam zona nyaman, seseorang jarang merasa gelisah, jarang mengalami tekanan, jarang mengalami depresi, bahkan jarang mengalami stres. Namun, pemaknaan ini dianggap negatif oleh banyak orang, termasuk oleh banyak motivator.

Alasan Harus Tetap Pada Zona Nyaman

Bicara mengenai keluar dari zona nyaman, zona nyaman sering kali dilabeli sebagai kondisi atau fase yang dapat mengarahkan seseorang pada stagnasi bahkan penurunan produktivitas.

Namun, pertanyaannya, apakah benar zona nyaman seburuk itu? Apakah benar zona nyaman sebegitu kejamnya sampai mengekang seseorang hingga tidak mampu berkembang, baik secara karir maupun dalam konteks yang lebih luas?

BACA JUGA:5 Tanda Orang yang Telah Selesai dengan Diri Sendiri

Ketika seorang teman keluar dari pekerjaannya karena merasa terjebak dan ingin keluar dari zona nyaman. Mentor kamiberkata, 'Saya merasa aneh dengan istilah zona nyaman. Bukankah seseorang yang sudah diberkahi kenyamanan hidup oleh Sang Mahakuasa, malah ingin keluar? Apakah itu tidak merupakan sikap yang tidak menghargai dan tidak bersyukur terhadap pemberian Sang Mahakuasa? Lagian, kok lucu ya? Sudah nyaman, kenapa keluar?'

Awalnya, setelah mendengar ucapan mentor kami, dan merasa bahwa dia adalah orang aneh, karena menurut saya, pada saat itu, keluar dari zona nyaman adalah realitas sosial yang dilakukan oleh banyak orang secara psikologis untuk meningkatkan kapasitas diri.

Namun, akhir-akhir ini, saya mulai meragukan anggapan kami sendiri bahwa keluar dari zona nyaman adalah cara terbaik untuk meningkatkan potensi diri.

Terutama setelah berbisnis selama lebih dari 20 tahun dan content creator selama sekitar 4 tahun, kami merasa ada yang salah dengan persepsi saya tentang zona nyaman.

Sumber: