12 Orang Tewas dalam Serangan Israel di RS Indonesia, Retno Marsudi Minta Semua Negara Sadar

12 Orang Tewas dalam Serangan Israel di RS Indonesia, Retno Marsudi Minta Semua Negara Sadar

12 Orang Korban Tewas dalam Serangan Israel di RS Indonesia-Tangkapan layar-

Terdapat laporan bahwa aliran listrik di Rumah Sakit Indonesia padam setelah generatornya diserang, memaksa tenaga medis untuk menjalankan operasi dengan menggunakan sorotan lampu ponsel, bahkan ketika pengeboman Israel terus berlangsung.

RS Indonesia, yang terletak di Jalur Gaza bagian utara, saat ini menjadi satu-satunya fasilitas kesehatan yang masih berupaya memberikan layanan medis di wilayah Gaza City dan bagian utara Gaza, bersama dengan beberapa fasilitas medis yang lebih kecil.

Menurut Al-Qudra, sekitar 700 orang, termasuk staf medis dan korban luka, berada di dalam rumah sakit saat serangan Israel terjadi. Meskipun terjadi serangan, staf Rumah Sakit Indonesia tetap bertahan di tempat untuk merawat pasien yang mengalami luka.

Selain menjadi tempat perawatan bagi korban perang, RS Indonesia juga menjadi tempat perlindungan bagi ribuan warga Gaza yang mencari perlindungan dari serangan Israel.

Dr. Marwan Al Sultan, direktur rumah sakit, menyebutkan bahwa setidaknya 5.000 warga sipil berlindung di fasilitas tersebut. Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari militer Israel terkait laporan mengenai serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia.

Menlu Retno Marsudi Kutuk Serangan Israel di RS Indonesia

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menegaskan bahwa Indonesia mengutuk dengan tegas serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, yang menyebabkan kematian sejumlah warga sipil.

"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil," kata Retno Marsudi dalam press briefing usai menghadiri pertemuan bersama para Menlu negara Arab dan Islam di Beijing, China, Senin 20 November 2023.

BACA JUGA:Serangan Israel di RS Indonesia Gaza Memakan Korban, Perancang Rumah Sakit Bantah Ada Markas Hamas

Retno Marsudi menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

"Semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya,” lanjutnya.

Saat ini, Kementerian Luar Negeri masih belum berhasil menghubungi tiga Warga Negara Indonesia yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia.

Retno Marsudi juga mengungkapkan bahwa dirinya telah menghubungi UNRWA di Gaza untuk mengetahui situasi terkini Rumah Sakit Indonesia. Namun, UNRWA menyampaikan bahwa mereka juga tidak dapat berkomunikasi dengan siapapun di RS Indonesia pada saat ini.

BACA JUGA:Pengelola Rumah Sakit Indonesia di Gaza Jelaskan Fungsi Terowongan yang Dituduh Israel Sebagai Markas Hamas.

"Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional namun belum mendapatkan jawaban. Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan 3 WNI tersebut," ungkapnya.

Sumber: