Gelar Unras, Aliansi Masyarakat Desak Pemkab Bandung Tuntaskan Korupsi dan Isu Citarum

Gelar Unras, Aliansi Masyarakat Desak Pemkab Bandung Tuntaskan Korupsi dan Isu Citarum

Gelar Unras, Aliansi Masyarakat Desak Pemkab Bandung Tuntaskan Korupsi dan Isu Citarum-Yusuf-Radar Jabar

RADAR JABAR - Sejumlah massa dari berbagai kelompok yang masuk dalam Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung menggelar aksi unjuk rasa di depan Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Soreang, Kamis 9 Oktober 2025.

Pantauan Radar Jabar di lokasi, para peserta aksi menyuarakan berbagai persoalan yang dinilai belum tuntas diselesaikan oleh pemerintah daerah.

Beberapa persoalan tersebut diantaranya yakni kasus PT. BDS, revitalisasi Pasar Banjaran dan Pasar Ciparay, isu kepemudaan di wilayah Soreang, serta proyek Saluran Pipa Air Minum (SPAM) PDAM di Pacet.

Dalam orasinya, massa juga menyuarakan permasalah yang dinilai masih belum ada solusi konkrit. Massa juga menulis beberapa sindiran di spanduk seperti “Bupati Bandung Penjahat Demokrasi”, “Bongkar Mafia Proyek Kab. Bandung”, dan “Pansuskan Kasus BDS”.

BACA JUGA:Telkomsel Bagikan total 47 Gram Logam Mulia dari Program HOKI Emas Telkomsel dengan bank bjb

BACA JUGA:Gelaran Seni Terbesar di Asia Tenggara, Pasar Seni ITB 2025 Hadir Wujudkan Ruang Seni Inklusif dan Inovatif

Massa juga meminta agar Ketua DPRD Kabupaten Bandung Renie Rahayu Fauzi untuk turun langsung dan menerima audiensi mereka. 

Ki Jagur, salah satu peserta aksi dari Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung, mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan hasil musyawarah berbagai kelompok masyarakat yang menyoroti berbagai persoalan daerah.

“Sekarang ada aksi di lapangan hasil musyawarah kemarin-kemarin dengan semua saudara dari berbagai aliansi masyarakat. Banyak permasalahan yang dibahas, mulai dari BDS, Pasar Banjaran, Pasar Ciparay, Aliansi Konstruksi, sampai SPAM PDAM di Pacet,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa spanduk yang dibawa massa aksi mencerminkan aspirasi masyarakat untuk menolak praktik korupsi dan menjaga kelestarian lingkungan, khususnya terkait pengelolaan air citarum.

BACA JUGA:Lebih dari 50 Maestro, Seniman dan Desainer Nasional Turut Meriahkan Adicitra Ganesha ITB 2025

BACA JUGA:Roadshow KDMP, Bupati Bandung Ingatkan Pentingnya Tertib Administrasi dan Kolaborasi

“Saya pribadi setuju dengan spanduk yang kami buat, isinya tolak korupsi di Kabupaten Bandung. Semua warga pasti ingin pemerintah yang bersih. Terus yang kedua, kami juga menolak penyedotan air Citarum. Sudah sekitar tujuh bulan paguyuban kami memperjuangkan hal itu,” tutur Ki Jagur.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tujuan aksi bukan sekadar untuk didengar, melainkan untuk duduk bersama mencari solusi konkret atas persoalan yang sudah lama diketahui pemerintah daerah.

Sumber: