Serangan Israel di RS Indonesia Gaza Memakan Korban, Perancang Rumah Sakit Bantah Ada Markas Hamas

Serangan Israel di RS Indonesia Gaza Memakan Korban, Perancang Rumah Sakit Bantah Ada Markas Hamas

Serangan Israel di RS Indonesia Gaza Memakan Korban-Ist-

RADAR JABAR - Area wilayah rumah sakit Indonesia di Gaza, pada petang Kamis, 9 November 2023, tiba-tiba menjadi target serangan udara oleh militer Israel, demikian seperti yang dilaporkan oleh media Palestina, Quds News Network.

Sekitar 20 serangan udara diluncurkan oleh Israel di wilayah tersebut, yang merupakan lokasi pengungsian puluhan ribu warga Palestina di utara Gaza.

Korban dari serangan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah orang-orang yang terluka, sakit, dan terlantar, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Palestine Chronicle melaporkan bahwa sekitar 20 warga Palestina telah tewas atau terluka dalam serangan ini. Video yang beredar di media sosial, khususnya Twitter, memperlihatkan keparahan pengeboman di sekitar rumah sakit tersebut.

BACA JUGA:Pengelola Rumah Sakit Indonesia di Gaza Jelaskan Fungsi Terowongan yang Dituduh Israel Sebagai Markas Hamas.

Menurut laporan dari kantor berita resmi Palestina, WAFA, serangan tersebut juga menyebabkan kerusakan serius pada beberapa fasilitas rumah sakit.

Manajer Operasional dari Lembaga Kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Rima Manzanaris, menyatakan bahwa pihaknya masih dalam proses mencari informasi lebih lanjut mengenai serangan ini.

“Info yang beredar begitu. Saat ini relawan (di rumah sakit Indonesia di Gaza) belum bisa dihubungi,” kata Rima pada Jumat 10 November 2023, melansir dari laman Tempo.

Rima menambahkan bahwa relawan di rumah sakit tersebut masih bisa dihubungi pada pukul 21.00 WIB. “Namun, pukul 23.00 WIB sudah tidak dapat dihubungi lagi.”

Rumah Sakit Indonesia di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina, didirikan di atas tanah wakaf seluas 16.261 meter persegi yang disumbangkan oleh Ismail Haniyeh. Proyek pembangunan rumah sakit ini dilaksanakan melalui kerjasama dengan organisasi sosial Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).

Informasi ini diambil dari situs resmi MER-C, yang mencatat bahwa rencana pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dijelaskan kepada Menteri Kesehatan Palestina, Bassim Naim, pada tanggal 23 Januari 2009.

Pada saat itu, MER-C menyatakan bahwa donasi yang berasal dari Indonesia dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tambahan sarana kesehatan.

Israel, sampai saat ini, telah menyebabkan kematian lebih dari 10.569 warga Palestina di Gaza, termasuk 4.324 anak-anak dan 2.823 wanita, serta melukai 26.475 orang.

Laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina dan berbagai organisasi internasional menunjukkan bahwa mayoritas dari korban tewas dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Sumber: