Joe Biden Minta Israel Hentikan Serangan ke Rumah Sakit di Gaza

Joe Biden Minta Israel Hentikan Serangan ke Rumah Sakit di Gaza

Saat menyampaikan pidato kenegaraan di Ruang Oval, Gedung Putih, pada 19 Oktober 2023, Presiden Amerika Serikat Joe Biden membahas pendekatannya terhadap konflik antara Israel dan Hamas. Dia juga menyoroti bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan menekankan du-REUTERS/JONATHAN ERNST-

RADAR JABAR - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengklarifikasi pada hari Senin (13/11) bahwa penting untuk melindungi Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza.

Ia mengungkapkan harapannya agar Israel tidak mengambil tindakan yang kurang mengganggu ketika mendekati fasilitas tersebut selama invasi darat mereka.

"Seperti yang kita ketahui, saya tidak segan mengungkapkan keprihatinan saya atas apa yang terjadi. Harapan dan ekspektasi saya yakni tindakan yang tidak begitu mengganggu terkait rumah sakit. Kami tetap berhubungan dengan Israel," kata Biden di Kantor Oval, Gedung Putih.

"Jadi saya tetap berharap, rumah sakit harus dilindungi," lanjutnya.

BACA JUGA:Viral Warga Israel Mengaku Senang Melihat Warga Sipil di Gaza Terbunuh, Ajaran Psikopat dalam Kitab Talmud

Daerah sekitar rumah sakit menjadi target serangan udara besar-besaran dari pihak Israel sejak pekan lalu, termasuk serangan yang terjadi di dalam kompleks rumah sakit al-Shifa sendiri.

Militer Israel mengklaim bahwa Hamas menggunakan rumah sakit tersebut sebagai tempat persembunyian pusat komando bawah tanah, suatu tuduhan yang dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina tersebut.

Penasihat Keamanan Nasional, Jake Sullivan, menyatakan bahwa Amerika Serikat berkeinginan untuk melihat perlindungan terhadap pasien dan rumah sakit dijaga dengan baik.

“Kami telah berbicara dengan pemerintah Israel mengenai hal ini dan mereka memiliki pendapat yang sama yakni tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit,” kata Jake Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih.

"Rumah sakit harus dilindungi. Rumah sakit harus dapat berjalan efektif sehingga layanan medis dapat diberikan kepada pasien. Dan terakhir, ketika masyarakat perlu dievakuasi dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk menjamin keberlangsungan perawatan, evakuasi rute harus aman," katanya.

Dia menyatakan bahwa pemerintah Israel baru-baru ini memberitahu pihak Amerika Serikat bahwa ada rute evakuasi untuk orang-orang yang meninggalkan kompleks rumah sakit tersebut, dan pemberian informasi tersebut akan terus berlanjut.

BACA JUGA:Serangan Israel di RS Indonesia Gaza Memakan Korban, Perancang Rumah Sakit Bantah Ada Markas Hamas

Masuk ke hari ke-38 dari agresi Israel di Jalur Gaza, setidaknya 11.180 warga Palestina telah meninggal, termasuk lebih dari 7.700 anak dan perempuan.

Menurut data terkini dari otoritas Palestina di wilayah tersebut, lebih dari 28.200 orang lainnya mengalami luka-luka.

Sumber: