Santri Ponpes Al Zaytun Beri Kesaksian, Ternyata Ini yang Diajarkan Para Guru

Santri Ponpes Al Zaytun Beri Kesaksian, Ternyata Ini yang Diajarkan Para Guru

Santri Ponpes Al Zaytun Beri Kesaksian, Ternyata Ini yang Diajarkan Para -TvOne-

Namun, Reza menegaskan bahwa selama dia berada di Al Zaytun, dia tidak pernah mengalami atau menyaksikan cara shalat yang viral belakangan ini, di mana saf pria dan wanita digabungkan dan berjarak.

Namun, Reza mengakui bahwa dia pernah mengalami adzan tanpa melodi dan menghadap para jamaah di masa-masa akhir sekolah sebelum dia lulus dari Al Zaytun.

"Semuanya normal seperti biasa, hanya saja ada satu mungkin yang sudah berlaku di zaman saya ketika saya mau lulus yaitu adzannya aja itu sudah mulai dengan yang menghadap ke jamaah, kemudian juga sudah tidak bernada yang mereka bilang dengan adzan Bilal itu sudah mulai dipraktekkan," terang Reza. 

Santri-santri Al Zaytun menganggap instruksi yang diberikan oleh Panji Gumilang sebagai sesuatu yang setara dengan 'sabda' (petunjuk yang sangat penting). Namun, Reza dengan tegas menyatakan bahwa instruksi tersebut tidak termasuk dalam kurikulum pengajaran resmi Al Zaytun dan lebih bersifat sebagai instruksi dari pimpinan Al Zaytun, yaitu Panji Gumilang.

"Karena memang apa yang dikatakan oleh Panji Gemilang itu tidak kita telan bulat-bulat, kemudian sifatnya juga beberapa itu instruksi. Makanya saya rasa sekarang juga itu sifatnya instruksi kepada santri ya, bukan dimasukkan ke dalam kurikulum," lanjutnya.

"Cuman hal-hal yang kayak gini ini mulai dari salat kemudian pergantian khutbah aja itu mungkin sifatnya instruksi begitu ya," ungkapnya. Ia dan santri lain pun tidak pernah menanyakan terkait instruksi-instruksi dari Panji Gumilang, mengingat kurangnya informasi dari luar dan juga sosok Panji Gumilang yang merupakan seorang pemimpin.

"Karena jujur, ketika kita menjadi santri kita lihat sosok Panji Gumilang itu ya untuk seorang yang perfeksionis sebagai pemimpin. Jadi apa yang diucapkan oleh Panji Gemilang kasarnya saya bisa katakan itulah 'sabda' jadi yang kita ikuti aja," kata Reza.

Selain itu, menurut Reza, ada ide-ide yang brilian dari Panji Gumilang, terutama dalam bidang pertanian, kehutanan, perikanan, dan pembangunan.

"Sehingga cukup masuk akal setiap sesuatu yang dia sampaikan. Jadinya kita ya dengan terbatasnya informasi yang kita dapat di Al Zaytun kemudian juga akses kita terbatas terlebih di zaman saya internet tidak seperti zaman sekarang," tutupnya.

Sebagai alumni Pondok Pesantren Al Zaytun, Reza berharap agar lembaga tersebut tidak kehilangan izinnya. Menurutnya, pengajaran di Al Zaytun sudah sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Departemen Agama (Kementerian Agama).

Namun, ia juga berpendapat bahwa perubahan perlu dilakukan dalam struktur organisasi, karena ada beberapa pihak yang terlibat dalam kontroversi.

Sumber: